Happy Reading ❤️
Mendengar kabar jika Salsa masuk rumah sakit membuat Rafi khawatir.
Bahkan ia sampai rela lari-lari di sepanjang koridor rumah sakit agar bisa segera sampai di ruangan gadis
itu.Daffa yang mengabari Rafi menggunakan ponsel Salsa dengan nada gemetar membuat Rafi benar-benar seperti orang kesetanan.
Dia mengendarai motornya tanpa memikirkan sumpah serapah pengguna kendaraan lain.Rafi berjalan mendekat ke arah Daffa yang duduk di kursi tunggu.
Keadaan cowok itu terlihat sangat kacau."Daffa.." panggil Rafi membuat sang empu menoleh.
"Sejak kapan Lo di situ?" Tanya Daffa sambil mengernyit bingung.
"Barusan."
Daffa hanya mengangguk sebagai jawaban.Cowok itu menatap nanar pintu ruangan yang masih tertutup rapat.Dia benar-benar khawatir dengan keadaan sepupu satu-satu nya itu.
"Gimana keadaan Salsa?" Tanya Rafi memecah keheningan.
"Masih di tangani dokter."
"Gimana ceritanya dia bisa sampai kayak gini?"
"Penyakitnya kambuh.Belakangan ini, dia susah buat minum obat.Lo ngga ngomong macem-macem kan ke Salsa?" Selidik Daffa dengan mata memicing.
"Se,-"
"Dengan keluarga pasien?" Ucapan Rafi terpotong oleh dokter yang keluar bersama suster dari ruang rawat Salsa.
Daffa dan Rafi langsung mendekat ke arah dokter itu."Saya Kakak nya dok." Jawab Daffa.
"Syukurlah pasien di bawa ke sini tepat waktu.Dia hanya perlu istirahat saat ini mengingat kondisinya yang kurang stabil." Ucap dokter itu membuat Daffa serta Rafi bernafas lega.
"Apa temen saya udah boleh pulang dok?" Tanya Rafi.
"Sebaiknya dia di rawat di sini beberapa hari agar mendapat perawatan yang optimal.Dan juga pasien tidak boleh terlalu banyak pikiran." Jelas dokter itu kemudian berlalu dari sana.
"Lo masuk duluan aja.Gue mau Nebus obat." Ujar Daffa yang mendapat anggukan dari Rafi.
Perlahan cowok itu memutar knop pintu dan tersenyum melihat Salsa duduk manis di atas ranjang dengan pikiran yang entah melayang kemana.
"Ngelamun aja.Ngga baik Sal." Ucap Rafi membuat gadis itu nampak terlonjak kaget.
"Kok Kak Rafi ada di sini?" Tanya Salsa bingung.
Pasalnya tadi pagi Rafi mengatakan jika ada kerja kelompok dengan teman-temannya.
Rafi hanya mengangguk sebagai jawaban sambil tersenyum tipis.
"Gimana keadaan Lo?"
"Udah mendingan." Jawab Salsa jujur.
Setelah itu keheningan terjadi.
Rafi yang sibuk berkutat dengan ponselnya dan Salsa yang sibuk melamun entah memikirkan apa.Ceklek
Rafi dan Salsa reflek menoleh ke arah pintu yang tadinya tertutup rapat menjadi terbuka lebar akibat ulah Daffa.Mereka bahkan sempat sedikit terlonjak kaget akibat dobrakan yang sedikit keras itu.
Sang empu hanya nyengir lebar dan berjalan santai ke arah Salsa tanpa memperdulikan tatapan maut dari Rafi.
"Gimana kondisi Lo sekarang?" Tanya Daffa sambil mengelus pucuk kepala Salsa lembut.
"Lebih baik dari sebelumnya." Jawab Salsa singkat.
Daffa mengangguk santai lalu duduk di kursi sebelah ranjang.
Laki-laki itu lalu mengupas apel dan menyuapi gadis yang nampak pucat dengan depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Couple [On Going]
Roman pour AdolescentsKisah seorang gadis remaja yang tumbuh menjadi pribadi kuat dan menjunjung tinggi keadilan. Cantik,ramah, dan berani adalah 3 hal yang menjadikan dirinya sorotan semenjak pindah di SMA Tunas Bangsa. Tifania Anastasya.Gadis dengan sejuta kepedihan ya...