Bukan hal yang aneh lagi jika bel istirahat bunyi maka semua siswa berbondong-bondong menuju tempat yang sama untuk mengisi perut.
Namun berbeda dengan Tifa, ia masih terlihat santai di dalam kelas sambil mencatat rumus fisika yang baru saja di ajarkan.
Zahra sendiri juga sudah pergi ke kantin sejak 10 menit yang lalu karena Tifa tidak ingin ke kantin dengan alasan 'masih kenyang'.
Padahal sebenarnya ia hanya ingin menghindari keramaian."Hufftt, pegel juga lama-lama nih tangan." Gumam Tifa sambil menutup buku nya.
"Kok horor banget sih kelasnya?" Batin Tifa merinding.
Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kelas.Saat ia kembali menoleh ke depan ia terkejut melihat seseorang duduk di meja nya dengan gaya sok cool membuat Tifa reflek menjerit."Aaaaaaaaa setan!!!!!" Teriak Tifa sambil menutup matanya dengan telapak tangan.
"Anjir ganteng gini di bilang setan, kualat ntar lo!" Tifa sangat hafal dengan suara itu.Perlahan ia langsung membuka tangannya dan menatap tajam Rafi.
"Ck ngapain sih lo!?"
"Nemenin lo."
"Gak perlu.Pergi sana hush hush." Ucap Tifa sambil mengkibas-kibaskan tangannya tanda mengusir Rafi.
"Kalo lo lupa, ini juga kelas gue." Ucap Rafi membuat Tifa memutar bola matanya malas.
"Nih." Ucap Rafi sambil menyodorkan Roti dan Satu kotak milo.
"Buat?"
"Logika nya di pake."
"Gue gak laper." Ucap Tifa datar
Kruyuk...kruyukk
"Anjir perut gue bukan sih?" Batin Tifa merutuki dirinya sendiri.
"Kok gue kayak denger sesuatu, lo denger gak sih?" Tanya Rafi sok polos membuat Tifa ingin menikam nya habis-habis.an
"Hah? Ci..cicak kali." Ucap Tifa gugup membuat Rafi tak kuasa menahan tawanya.
"Ahahahha cicak? Kok muka lo merah gitu?" Ucap Rafi di sela tawanya membuat Tifa ingin sekali menendang jauh-jauh cowok itu.
"Diem lo, sana deh pergi ganggu aja." Ucap Tifa berusaha menutupi wajah nya yang sebenarnya malu.
"Oke gue pergi.Lain kali cacing nya di ajak kerja sama yaa." Ucap Rafi meledek membuat Tifa berdiri dan bersiap memukul cowok itu namun tidak jadi karena Rafi sudah ngacir entah kemana.
"Huh ngeselin banget sih jadi orang." Gumam Tifa
"Ngomong sama siapa lo nyet?" Tanya Zahra yang tiba-tiba muncul di depannya membuat Tifa terlonjak kaget.
"Anjir lo ngagetin aja." Kesal Tifa lalu kembali ke kursinya.
"Lah itu roti sama susu dari siapa njir? Perasaan lo gak ke kantin." Beo Zahra tak percaya
Tifa hanya mengedikan bahu nya acuh dan menatap datar makanan di depannya.
"Makan gak yaa? Tapi ntar si ketus kege'eran"
"Eh tapi sumpah perut gue keroncongan gak jelas!"
"Yaudahlah bodoamat yang penting kenyang."
"Bentar-bentar dia kan musuh gue, kalo di kasih racun gimana!?"
"Heh ngapain sih lo malah ngelamun?" Tanya Zahra heran
"Menurut lo ada racun nya gak?" Tanya Tifa membuat Zahra mengerutkan alisnya.
"Apanya?"
"Susu sama roti."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Couple [On Going]
أدب المراهقينKisah seorang gadis remaja yang tumbuh menjadi pribadi kuat dan menjunjung tinggi keadilan. Cantik,ramah, dan berani adalah 3 hal yang menjadikan dirinya sorotan semenjak pindah di SMA Tunas Bangsa. Tifania Anastasya.Gadis dengan sejuta kepedihan ya...