27.Diskusi

138 11 5
                                    

Bunyi bel tanda pelajaran telah berakhir berbunyi nyaring di seluruh penjuru sekolah.
Gerbang utama yang letaknya berada paling depan pun sudah terbuka lebar membuat para siswa serta siswi SMA Tunas Bangsa berbondong-bondong untuk pulang ke rumah masing-masing.

Tifa dan Zahra berjalan ke luar kelas setelah menyelesaikan tugas piket nya hari ini.
Tifa menoleh ke samping kanan, tepatnya ke arah Zahra yang sedang berkutat pada ponsel yang ada di genggaman.

"Ra..." Panggil Tifa yang hanya di balas deheman singkat dari Zahra dan menolehkan wajah nya sekilas lalu kembali fokus pada ponsel.

"Soal tadi pa,-"

"Haii Tifa...Zahra." Panggil Refan dari arah depan yang berjalan beriringan dengan Arga.

Tifa menghela nafas nya karena tidak bisa bicara dengan Zahra jika ada dua cecunguk itu.

"Haii." Balas Tifa tanpa minat.

"Tumben nyapa?" Heran Zahra sambil mendongakan kepalanya.

"Haduh..Emang yaa kaum adam itu serba salah." Ucap Arga mendramatisir membuat ketiga orang di sekitarnya memutar bola matanya malas.

"Lebay lo!" Balas Refan sambil menjitak kepala Arga.

Tifa dan Zahra terkekeh melihat aksi kedua orang di depan nya.
Arga mendengus sambil mengusap-usap bekas jitakan dari Refan.

"Kalian sebenernya ada perlu apa sama kita?" Tanya Tifa to the point.

"Buat presentasi prakarya, kelompok kita mau buat makanan apa?" Tanya Refan mulai serius.

"Lo nggak kesambet kan? Tumben mikirin tugas?" Tanya Arga penuh selidik.

"Emang nya elo yang cuma numpang nama!"  Balas Refan membuat Arga cengengesan.

"Kalo ngomong suka bener ya lo." Balas Arga membuat Refan memutar bola matanya.

"Gue juga belum tau mau buat apa." Ucap Tifa membuat ketiga nya menoleh.

"Gimana kalo kita diskusi dulu?" Usul Zahra.

"Nah boleh tuh! Gue setuju sama Zahra." Celetuk Refan.

"Diskusi di kafe gue aja, biar lebih santai." Ucap Tifa yang mendapat anggukan dari ketiganya.

"Asikkk nih makan gratis!" Seru Arga.

"Gue heran deh.Otak lo emang isi nya makanan doang apa gimana sih?" Ucap Zahra kesal.

"Tuh tau!" Jawab Arga santai.

"Bahas tugas ogah-ogahan, giliran bahas sesuatu yang berbau makanan langsung dah nyaut! Kesal gue lama-lama sama lo!" Ucap Zahra lagi.

"Dia emang gitu ra.Gue aja sebenernya mau hapus nama dia di list sahabat gue." Balas Refan membuat Arga melotot.

Tifa hanya diam dan menahan tawa nya melihat ketiga orang di depan nya berdebat.

"Gini ya teman-teman ku.Hidup itu makan.Kalo nggak makan gimana kita bisa hidup!?" Ucap Arga mencari pembelaan.

"Lah bodoamat! Emang nya kita tanya?" Balas Refan yang di angguki oleh Zahra membuat Arga mengumpat kesal.

Tifa tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepala nya.
Tingkah mereka masih seperti anak sd yang lagi ribut.

"Udah deh.Kalo berantem terus, kapan diskusi nya?" Ucap Tifa menengahi.

"Langsung atau balik rumah dulu nih?" Tanya Zahra.

"Langsung aja.Biar nggak bolak-balik." Jawab Refan.

"Btw temen kalian yang satu lagi kemana?" Tanya Zahra.

Sweet Couple [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang