17.Nyungsep

130 13 1
                                    

Kebahagiaan bukanlah di saat kita memiliki kesempurnaan, namun ketika kita dapat menerima ketidaksempurnaan dengan tulus dan ikhlas.

-SweetCouple

***

Rafi mengendarai motornya dengan santai.Ia menghela nafasnya melihat seorang gadis yang duduk di jok motornya dari kaca spion.

Gadis itu tak henti-henti nya berbicara membuat Rafi sedikit terganggu.Ia hanya berdehem atau menjawab singkat saat dirinya terus-terusan di tanyai hal-hal aneh.

"Kak Rafi tau gak?" Tanya Salsa di belakang membuat Rafi menoleh sekilas.

"Gak."

"Ihh kan gue belum bilang, mana bisa kak Rafi tau." Ucap gadis itu sambil mengerucutkan bibirnya kesal namun sama sekali tak di gubris oleh Rafi.

"Kenapa sih kak Rafi cuek banget sama gue?" Tanya Salsa namun Rafi hanya mengangkat bahunya acuh membuat gadis itu menghela nafas gusar.

"Emang gue salah apa sama lo? Kenapa sifat kak Rafi selalu kayak gini? Apa lo juga kayak gini pas lagi sama kak Tifa?" Tanya gadis itu bertubi-tubi.

"Lo bisa diem?"

"Jawab pertanyaan gue dulu." Ucap Salsa sambil memaksakan senyumnya.

Rafi menepikan motornya di pinggir jalan.Ia mematikan mesin motornya membuat Salsa mengerutkan keningnya bingung.

"Ke..kenapa kak?"

"Lo mau tau kan jawaban gue?" Tanya Rafi santai sambil menatap Salsa dengan pandangan yang sulit di artikan membuat Salsa menganggukan kepalanya ragu.

"Pertama, lo salah udah suka sama gue.Kedua, sifat gue emang kayak gini, lo lupa?"

"Dan ketiga, Tifa itu pacar gue sekarang.Dia gak ada sangkut pautnya tentang gimana sikap gue ke lo." Sambung Rafi jelas membuat Salsa menahan bulir air mata yang hampir saja lolos.

"Ma..maaf kak.Gue udah lancang suka sama lo." Ucap Salsa sambil menyeka air matanya yang mengalir begitu saja di pipi.

"Lo gak salah.Kita emang gak bisa bohong sama isi hati kita sendiri." Ucap Rafi sambil mengusap pelan rambut Salsa.

"Sekarang, kita pulang." Sambung Rafi kemudian bersiap menyalakan motornya.

"Mampir ke kafe yuk kak? Gue mau beli sesuatu buat mamah." Ucap Salsa yang seakan melupakan kejadian yang baru saja terjadi.

Rafi hanya mengangguk singkat dan melajukan motornya di tengah ramainya pengendara.

Mereka berdua masuk ke dalam kafe yang lumayan ramai kebanyakan anak remaja seusia mereka.

Salsa berjalan lebih dulu di ikuti Rafi di belakangnya.
Salsa pamit untuk pergi memesan makanan yang akan di bungkus untuk di bawa pulang.

Rafi sendiri hanya mengangguk mengiyakan.Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru kafe yang kebanyakan memakai seragam SMA seperti dirinya.

Sorot matanya berhenti saat melihat orang yang sangat dia kenal sedang tertawa dengan pria di depannya.
Tanpa sadar, tangannya mengepal kuat.Ia berusaha menahan panas yang tiba-tiba saja menjalar di tubuhnya.

"Kayak lo." Ucap Daffa membuat Tifa seketika terdiam dan menatap Daffa penuh selidik.

Sedetik kemudian tawa nya pecah begitu saja membuat Daffa  mengerutkan keningnya.

"Ahahhahaha, lo ngelawak kak? Please perut gue sampe sakit." Ucap Tifa di sela tawanya.Ia tertawa terpingkal pingkal membuat Daffa memutar bola matanya malas.

Sweet Couple [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang