24.Kalah

132 9 1
                                    

"Makanya, jangan bermain-main dengan cinta, atau cinta akan membuat mu berhenti bermain."

-Zahra Aurellia

***

"Terus apa bedanya sama lo? Bukannya lo juga cewek? Lo gak merasa sakit hati kalo gue deket sama Salsa?" Tanya Rafi sarkas membuat Tifa terdiam.

"Gue gak semenyedihkan itu.Lagi pula, buat apa gue sakit hati cuma buat orang kayak lo?" Ucap Tifa berusaha menyangkal.


Rafi tersenyum miring.

"Oh ya? Terus apa maksud lo nyuruh gue buat jauhin Salsa kalo lo gak merasa sakit hati?"

"Denger ya, sakit hati cuma buat orang-orang yang lemah akan kata cinta.Dan gue sama sekali gak termasuk di dalamnya." Jawab Tifa santai.

"Tenang aja, gue cuma ngetes.Lo gak perlu jauhin Salsa." Sambung Tifa lalu melangkah pergi dari sana.

"Terus gimana sama permainannya?" Tanya Rafi membuat langkah Tifa terhenti.

Gadis itu membalikan badannya.

"Terserah." Jawab Tifa lalu kembali melangkah pergi dari sana meninggalkan Rafi yang diam seribu bahasa.

***

Rafi bergerak gelisah di atas kasur empuknya.
Sejak pagi, Rafi merasa ada yang ganjal dalam diri nya.

Tapi apa?

Rafi tak suka saat Tifa berkata 'terserah' yang artinya gadis itu sudah tidak peduli lagi.

Rafi dengan kaos santai nya duduk menyender pada bagian belakang ranjangnya.Cowok itu menghela nafas nya berkali-kali saat pesan dan teleponnya tak kunjung di jawab oleh Tifa.

"Kok gue jadi ngerasa bersalah ya sama Tifa gara-gara gue jadi lebih deket sama Salsa sekarang?" Ucapnya pada diri sendiri.

"Kenapa gue pengin minta maaf sama Tifa dan jelasin kalo gue sama Salsa gak ada hubungan apa-apa?"

"Tapi buat apa coba gue jelasin, emang dia peduli?"

"Terus kenapa setiap gue deket sama Tifa, jantung gue jadi detak nya gak bisa santai!?"

"Kenapa gue gak suka liat dia deket sama cowok lain, ketawa sama cowok lain, dan senyum ke cowok lain!?"

"Kenapa setiap gue berada di sekitar Tifa rasanya jadi nyaman? Dan kenapa gue bisa rasain itu sekarang? Padahal dulu gue selalu benci banget saat dia datengin gue dan berani ngelawan gue."

"Itu karena lo udah jatuh cinta sama dia."

Rafi menoleh ke arah pintu dan menampilkan adik nya dengan senyum menyebalkan.
Cowok itu menatap malas saat Icha duduk di kasur nya dengan tampang watados nya.

"Heh lo ngimpi? Mana mungkin gue cinta sama macan galak kayak dia!" Sangkal Rafi.

"Masih berani nyangkal setelah apa yang lo rasain sekarang buat uring-uringan kayak gini?" Sinis Icha.

Sweet Couple [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang