Hello guys!
Follow dulu baru baca ya wkwk
Vote And Coment sangat membantu aku buat semangat nulis^^Happy Reading!
***
Pagi ini sang mentari tersenyum hangat di SMA Tunas Bangsa dengan sinar yang cerah menggantikan tugas bulan dan bintang serta lampu lampu jalan yang sebelumnya terang benderang.
Perlahan para siswa mulai berdatangan dengan tergesa-gesa karena 15 menit lagi bel masuk akan berbunyi.
Dari arah gerbang,masuklah mobil sport warna putih dengan gaya elite menuju ke parkiran.Hal itu langsung menjadi sorotan semua pasang mata yang ada di sana.
Seorang laki laki bertubuh tinggi semampai keluar dari mobil itu menggunakan kacamata hitam yang masih setia menempel di kepala menutupi mata indahnya.
Seragam yang di keluarkan dengan balutan jaket warna abu abu di bagian luarnya menambah kesan plus dari cowok itu.Ya,memang terkesan badboy.Namun para kaum hawa yang melihatnya justru terpesona dengan gaya coolnya itu.
"Ihh,Rafi ganteng banget anjir!"
"Sumpah manis batt."
"Nah kan,gue makin hari makin cinta!"
"Nikmat mana yang engkau dustakan."
Kira kira seperti itulah teriakan cewek cewek alay yang terobsesi oleh sosok yang bernama Muhammad Rafi Sanjaya atau yang sering di sapa dengan nama Rafi.
Yang menjadi sorotan di tempat itu hanya berjalan dengan ekspresi datar dan acuh tak acuh karena baginya ini adalah sarapan paginya setiap hari.
Sombong?tentu saja tidak.Hanya saja Rafi malas meladeni cabe cabean seperti mereka."Rafi,woy tungguin gue napa!" Merasa namanya di panggil,Rafi pun langsung menoleh.
"Apaan sih?teriak teriak mulu dari tadi!" Kesal Rafi.
Pasalnya sejak masuk ke dalam sekolah tadi,sahabatnya itu terus menerus memanggil namanya.
Dia adalah Refan Ardiansyah a.k.a Refan.Entah karena kebetulan atau garis takdir,mereka berdua selalu di pertemukan dalam sekolah sekaligus kelas yang sama.
Mereka sudah berteman sejak Tk.Bayangkan saja,bertahun tahun mereka tidak pernah terpisah sedikitpun.
Mungkin Refan justru merasa beruntung karena Rafi adalah salah satu murid paling pintar di sekolah itu,otomatis Refan memanfaatkan hal itu.Pintar dalam hal bully maksudnya, aowkwk.
Tapi tidak dengan Rafi,cowok itu benar benar jengah melihat Refan.Bertahun tahun bersama Refan?siapa yang tidak bosan coba?namun Rafi juga beruntung,karena dari sekian banyaknya sahabat,hanya Refan yang bisa mengerti dirinya.
Oke kembali ke topik!
Refan hanya menyengir kuda melihat kekesalan Rafi.
"Lagian lo jalan kayak di kejar setan aja,gue tadi lari dari pintu gerbang teriak teriak nama lo sampe dilihat aneh sama para fans gue!kalo sampe mereka ilfeel sama gue gimana!?udah gitu gue belum sisiran lagi,sial banget gue hari ini yaa rabbi" cerocos Refan dengan nafas yang tersenggal senggal.
Rafi hanya menatap datar Refan kemudian kembali berjalan menuju kelasnya."Serasa ngomong sama tembok gue!" Gumam Refan sambil mengelus elus dadanya.
Di lain tempat,terlihat seorang gadis baru saja keluar dari ruang tata usaha sambil sesekali melirik jam tangan yang melingkar manis di tangan kirinya.
'Bugh!'
"Argshh." Ringis gadis itu sambil memegangi kakinya yang sedikit terkilir akibat terbentur ke lantai cukup keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Couple [On Going]
Ficção AdolescenteKisah seorang gadis remaja yang tumbuh menjadi pribadi kuat dan menjunjung tinggi keadilan. Cantik,ramah, dan berani adalah 3 hal yang menjadikan dirinya sorotan semenjak pindah di SMA Tunas Bangsa. Tifania Anastasya.Gadis dengan sejuta kepedihan ya...