21.Kakak Sepupu

141 13 0
                                    


Happy Reading❤


***

K

ecewa.
Satu hal yang menggambarkan kondisi Tifa sekarang.
Di saat ia mulai percaya pada seseorang, tapi orang itu justru tidak percaya padanya.
Di saat ia mulai membuka hati, namun ia harus menelan kenyataan untuk menutup kembali hatinya.

Sikap seseorang memang mirip dengan seekor bunglon.
Kapanpun bisa berubah-ubah.

Ia pikir, Rafi satu-satu nya orang yang bisa mengerti dirinya.
Namun, ternyata salah.
Di dunia ini hanya diri sendiri lah yang bisa mengerti.

Orang lain mungkin tau keseharian kita, tapi tidak semua orang tau dengan cerita kita.

Tifa berlari secepat mungkin tak memperdulikan sekelilingnya yang menatap heran.

Sebagian orang mungkin masih ada yang belum tau kejadian di toilet tadi.
Namun cepat atau lambat, berita itu pasti akan tersebar luas.

Tifa kembali ke kelasnya yang hanya berisi sebagian murid karena pasti kebanyakan pergi ke kantin untuk mengisi perut.

Gadis itu duduk di kursi nya sambil membuka ponsel yang ia simpan di saku rok.
Tak lama kemudian, kedua temannya dan kedua teman Rafi masuk dengan nafas yang tersenggal-senggal.Naysa sendiri masih belum pulang dari Bali.

Tifa mengerutkan keningnya bingung.
Kenapa mereka semua berkeringat?

"Kalian kenapa?" Tanya Tifa sambil menaikan sebelah alisnya.

"Astaga kita semua khawatir tau sama lo!" Ucap Zahra sambil duduk di sebelah Tifa

"Lo gak papa kan Fa?" Tanya Refan

"Gila sih, Rafi bentak lo gara-gara cewek itu pingsan doang." Timpal Arga

"Tifa pokoknya lo harus jelasin semuanya!! Bukan lo kan yang buat cewek gatel itu pingsan!?" Cerocos Dara

"Heh ya nggak mungkin lah Tifa kayak gitu!" Timpal Zahra pada Dara

"Kan gue cuma nanya gimana sih!?" Kesal Dara

"Eh tapi gimana ceritanya tuh cewek pingsan Fa?" Tanya Refan

"Gue juga liat ada darah gitu njir di hidung.Yang di tampar Pipi, tapi kok hidungnya yang berdarah?" Heran Arga

Mendengar pertanyaan bertubi-tubi yang terlontar membuat Tifa memijit pelipisnya.
Gadis itu menatap jengah ke arah empat orang di sekitarnya.

"Kalian bisa diem gak sih!? Berisik!" Kesal Tifa sambil menatap satu persatu teman-temannya.

Mereka ber empat hanya tertawa dengan watadosnya membuat Tifa tambah dongkol.

Menyebalkan!

"Hehehe yaudah bisa jelasin gak nona Tifania Anastasya?" Tanya Zahra sambil menggaruk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.

Tifa memutar bola matanya malas dan menyerahkan ponselnya pada Zahra.
Ketiga temannya langsung mengerubungi Zahra yang sedang membuka ponsel Tifa.

"Lo ngasih ponsel buat Zahra!? Ih pilih kasih lo! Kok gue gak di kasih!? Gue kan juga sahabat lo." Ucap Dara sambil mengerucutkan bibirnya.

Pletak

Arga menjitak kepala Dara membuat sang empu mendelik kesal.

"Di situ ada vidio yang bakal jelasin semua pertanyaan-pertanyaan kalian." Ucap Tifa sambil menelungkupkan wajahnya untuk tidur.

Sweet Couple [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang