sepuluh

9.3K 329 9
                                    

Iblis tampan itu berjengit kala dilihatnya kaki wanita yang tidur dirajang mewah itu tampak membiru.

Wajahnya seketika berubah marah "Terlalu banyak makhluk imortal yang berkeliaran didunia manusia, aku harus membasminya." ia mendesis sambil bergumam.

Perlahan kumudian ia mendudukan dirinya di ranjang sambil memangku kaki sang wanita "Sial ini racun ular Mamuzi, ini terlalu kuat jika kuhisap." rutuknya kesal, maka kemudian ia putuskan untuk meraup tubuh Serenia yang tergeletak tak sadarkan diri itu.

Sesaat kemudian mereka berdua menghilang, juga tenda yang baru saja dibangun olehnya.

Dengan teleportasi tak butuh waktu lama bagi Seokjin untuk menghilang dan berpindah tempat. Seperti saat ini, ia telah berpindah ke istananya. Perlahan ia membaringkan Serenia yang masih belum sadarkan diri.

Kemudian dalam sekejap ia menghilang dan muncul kembali bersama dua orang tabib istana. "Beliau terkena gigitan racun ular Mamuzi yang telah bertransformasi yang mulia." ucap seorang dari mereka sambil memasukkan serum obat ke tubuh Serenia. "Untunglah putri mengikat perjanjian dengan anda kalau tidak beliau pasti sudah mati, dan keinginannya untuk hidup juga sangat terasa, dia melakukan perlawanan hebat terhadap serangan racunnya."

"Bertranformasi? Apa maksudmu tadi?"

Seokjin masih menatap lekat kedua tabib utamanya yang masih sibuk bekerja, mencoba menyedot keluar racun dari tubuh Serenia dengan menggunakan alat tertentu, yang kemudian disusul dengan menyuntikkan serum berwarna sedikit keemasan. "Ular Mamuzi sepertinya telah menelan manusia yang mencoba mengikat perjanjian dengannya, kemudian menyerap seluruh jiwa dan raga si manusia agar menyatu dengan seluruh tubuhnya, karena itulah dia bisa berubah menjadi bentuk apapun yang ia inginkan, termasuk menjadi bentuk manusia yang ia serap. Jika si ular Mamuzi adalah ular pertapa yang sudah mendapat anugrah yang melakukannya maka itu akan sangat berbahaya, tak akan ada yang bisa mengetahui perubahan wujudnya, karena ia bisa menghilangkan aura iblis dalam dirinya menjadi aura makhluk yang ia inginkan."

"Sial, jadi karena itu aku kecolongan, pantas saja aku tak bisa merasakan aura iblis saat pertama kali mengunjungi camp Vien Nic Ducaty rupanya begitu, dia bahkan lebih berbahaya dari Jimin."

"Tabib, menurutmu kira-kira sekuat apa si ular ini?"

"Mohon ampunkan hamba yang mulia, kalau memprediksi dengan tepat kekuatan ular ini hamba tak mampu, tapi beberapa waktu lalu hamba pernah mendengar kalau Mamuzi Altera telah menghilang, jadi kalau ini adalah dia maka kekuatannya bisa sangat luar biasa, dan kemungkinan dia hanya menggunakan sedikit racun saat menggigit kaki sang putri. Dan setelah itu kurasa ia berencana menelan sang putri agar bisa menyerapnya dan mengambil wujudnya secara utuh."

"Mamuzi Altera, bukankah ia ular pertapa tertinggi dari klan ular, yang dikabarkan sebentar lagi akan mencapai kesempurnaan dan bisa mencapai nirwana untuk kemudian berubah wujud menjadi penghuni dunia malaikat."

"Anda benar yang mulia, tapi apakah benar Mamuzi Altera yang tergoda perjanjian itu atau bukan kami tidak bisa memastikannya, karena seperti yang anda tau klan ular juga banyak yang mengikat janji dengan dunia manusia."

"Eeuggh." satu lenguhan kecil mengintrupsi percakapan yang terjadi diantara si raja iblis dan pimpinan tabibnya.

Menyadari hal itu Seokjin segera menghampiri Serenia, ia membelai lembut surai wanita itu "Serenia, kau bisa mendengarku?" wanitanya hanya mengangguk lemah. "Apa masih sakit?" kembali ia mengangguk.

Kemudian Seokjin menggenggam erat jari-jemari Serenia sambil sedikit merundukkan kepalanya tanpa menghentikan usapannya pada kepala Serenia "Bersabarlah kau pasti sembuh, tabib sedang mengobatimu." bisiknya lembut menenangkan. Membuat hati Serenia seketika menghangat. Ia pun berusaha membuka mata meski sakit kepala tiba-tiba menyerangnya.

My Guardian DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang