empat puluh lima

3.7K 217 20
                                    

Happy reading.

Jangan lupakan vote.
.
.
.
.
.

"Jangan terlalu suka melamun, nanti kesambet setan penunggu sungai."

"Oh Jimin, kapan kau datang?" Serenia tersenyum samar melihat pemuda tampan itu datang sambil membawa buah-buahan ditangannya.

"Mmm....kurasa sejak kau mulai duduk melamun di tengah hutan sendirian, tanpa pengawalan sama sekali." tanpa minta izin lebih dulu Jimin duduk di samping Serenia sambil menyerahkan buah apel yang baru saja ia petik. Sementara di tempatnya Serenia hanya terkekeh mendengar guyonan mantan kekasihnya.

"Hah! Bicara denganmu memang selalu membuatku kesal." tangan Serenia mengambil apel pemberian si pemuda sebelum kembali mengalihkan tatapan matanya ke arah sungai. Menatap ikan-ikan yang berenang kesana kemari di air yang sangat jernih.

"Dan bicara denganmu akan selalu membuatku bahagia."

"Diamlah Jim. Jangan menggodaku, aku sudah menikah."

Senyum manis terpampang di wajah tampan bangsawan Scafier itu. Perlahan ia merebahkan dirinya di atas bebatuan besar yang datar tepat di sebelah Serenia terduduk sambil berselojor kakinya. Kedua tangan Jimin menyangga kepalanya dengan wajah menghadap ke atas menatap lurus ke arah langit cerah di atasnya yang sedikit terhalang dedaunan. Ia menghela nafas pelan "Kau masih menganggapnya suami setelah apa yang ia lakukan padamu?"

"Kakak sudah menceritakannya ya?"

"Hhmm." Jimin mengangguk mengiyakan.

"Aku tidak tau..." lirih Serenia akhirnya "Hubungan kami mungkin sudah berakhir sekarang tapi..." ia mengelus perutnya yang masih datar. Sementara perhatian Jimin kini tertuju padanya. "Anaknya ada bersamaku."

"Kurasa aku siap untuk jadi ayahnya."

Serenia hanya menghela nafas mendengar perkataan Jimin. Kemudian dilihatnya pria itu bangkit lalu membuka bajunya. "Serenia ayo mandi bersamaku, airnya sangat jernih dan pasti menyegarkan." ia melompat ke dalam air hanya memakai celana pendek menciptakan riak air yang tak terlalu besar. Seketika ikan-ikan penghuni sungai melarikan diri karena kehadiran sosok tak diundang di ekosistem mereka.

Perlahan Jimin menenggelamkan dirinya seutuhnya, sementara Serenia hanya menatapnya tanpa ada niat untuk bergabung.

Jika saja sekarang situasinya masih sama seperti dulu mungkin ia akan dengan senang hati menceburkan diri dan ikut bergabung dengan pemuda tampan yang kini tengah bermain air di hadapannya.

Begitu pula yang dirasakan oleh sang pemuda. Seandainya Serenia belum menikah dengan siapapun dan masih menyandang status sebagai kekasihnya maka ia pasti sudah menarik tubuh wanita itu kedalam air. Mungkin mereka bisa memadu kasih di sana.

Tapi,

Mereka berdua sama-sama tau situasinya kini telah berbeda. Jauh berbeda. Walau pun Jimin siap 100% menerima kehadian Serenia dan anaknya tapi, apakah Serenia akan menyambut tawarannya? Ia tak yakin soal itu. Karenanya Jimin bertindak lebih sopan agar tak melukai perasaan wanita itu.

Serenia masih menatap kebawah kala Jimin memunculkam kepalanya dari dalam air. Kemudian ia mulai mengibaskan rambut basahnya dan menyisirya ke belakang. Rasanya siapapun yang melihat pemandangan indah itu pasti akan menelan ludah dan dijamin tidak akan bisa tidur nyenyak setelahnya. Mereka pasti akan menjadi gila.

Rambut basah dan tubuh kekar Jimin dengan butir-butir air membasahi seluruh badannya membuatnya tampil sexy dan mengairahkan. Serenia memalingkan wajahnya.

Meski ia mencoba untuk tak terpengaruh dengan pemandangan indah di bawah sana, sialnya hatinya menolak dan tetap berdebar. Biar bagai manapun ia pernah mengukir kisah indah dengan sang pemuda yang begitu tampan dan sedang menunjukan pesonanya itu.

My Guardian DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang