empat puluh

3.9K 217 38
                                    

Kusarankan sebelum baca kalian tarik nafas dalam-dalam. Karena kalian mungkin akan sakit hati.wkwkwkwkwk

Jangan lupakan vote.

Cuzz gass..

Happy reading.

Warning 2000 kata lebih. Jadi kalian mungkin akan sedikit bosen bacanya. Tapi kuharap kalian tetap menyukainya.
.
.
.
.
.
.

Scarlet maupun Serenia masih menatap diam ke arah sejoli yang sedang bercumbu dalam jarak beberapa meter di hadapannya yang hanya terhalang ilalang dan semak-semak.

Mereka yang awalnya tampak samar kini terlihat cukup jelas setelah Serenia mengayunkan pedang peraknya menyibak rumput dan tanaman liar itu.

Seketika itu juga hatinya serasa diiris-iris dan tercabik saat menyaksikan bagaimana Seokjin mencumbu sang wanita. Tubuh bugil wanita itu bergerak liar di atas pangkuan Seokjin yang juga tengah telanjang. Tanpa ia minta air mata pun menetes jatuh membentuk aliran sungai di pipinya.

Tapi tak hanya itu saja. Serenia bahkan melihat bagaimana cara mereka menghisap bola-bola cahaya dari jiwa para manusia yang beterbangan di sekitaran mereka.

Itu menjijikan.

Seokjin mengangkat satu tangannya lalu mengumpulkan jiwa-jiwa tak berdosa itu di tangannya. "buka mulutmu, sayang." ucapnya pada sang wanita.

Dengan sensual wanita itu menjilat bibinya lalu membuka mulutnya dan satu jiwa yang sudah berada di mulut Seokjin kini berpindah ke mulut wanitanya. Bola cahaya itu berpindah dari mulut ke mulut lalu dilanjutkan dengan bibir mereka yang saling menyesap dan saling memagut dengan liar. Tangan Seokjin pun tak tinggal diam, terus bergerak bergerilya ke segala arah. Sementara bagian bawah mereka sudah menyatu seutuhnya.

"Eugh.." desahan-desahan menjijikan itu terdengar lirih oleh indra Serenia. Hatinya benar-benar hancur. Kembali  ia teringat ucapan Jimin saat menemuinya tadi untuk menceritakan siapa Seokjin sebenarnya. Jadi beginikah Seokjin? Jadi pada iblis seperti inikah ia menyerahkan dirinya?

Jadi inikah yang dilakukan Seokjin setiap kali ia izin pergi untuk kembali ke dunia bawah, dan meninggalkannya sendirian di dunia manusia selama seminggu. Ia ingat dalam satu bulan saat purnama tiba Seokjin pasti pergi meninggalkanya selama seminggu penuh. Sekarang ia tau apa yang dilakukan Seokjin selama itu. Dan itu sangat melukai hatinya.

Begitukah cara Seokjin menikmati jiwa seluruh keluarganya?

Hatinya mendadak marah. Membayangkan bagaimana jiwa-jiwa itu dipaksa keluar dari tubuhnya kemudian dipermainkan begitu rupa sebelum ditelan dan dinikmati bagai sebuah hidangan makan malam yang lezat. Hingga jiwa murni itu tak bisa lagi kembali ke alam surga untuk kemudian bereinkarnasi. Sementara tubuh mereka mengering dan berserakan bagai sampah. Terabaikan seolah mereka tak punya arti apapun di dunia ini. Padahal di tempat lain mungkin ada keluarga mereka yang sedang menunggu kepulangan mereka. Terus berharap dan menunggu tanpa tau apa yang telah menimpa anggota keluarga mereka yang lainnya.

Rasanya masih jauh lebih beruntung jika mereka sekeluarga bisa mati bersama, bukan?

Setidaknya tak akan ada yang merasa sakit hati dan kesepian karena ditinggal sendirian di dunia ini seperti dirinya.

Tak tahan lagi dengan apa yang dilihatnya dan semua masa lalu yang tiba-tiba menyeruak ke alam pikirannya juga seluruh cerita Jimin yang kembali mengudara.

Hingga tanpa sepengetahuan Scarlet tiba-tiba Serenia melompat ke arah semak-semak dan rumput liar di hadapannya. Membuka jalan lebih lebar dengan pedang peraknya dan berdiri menantang di hadapan sejoli yang terus bergumul dengan gairahnya.

My Guardian DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang