delapan belas

7K 285 13
                                    

Don't forget vote dulu sebelum baca ya gais.

Makasi.

Happy Reading
.
.
.
.
.
.

Serenia dan pelayannya ada di kediaman Sebastian Khartan. Mereka terluka parah, dan sedang dalam perawatan khusus.

Sebastian Khartan menemukannya tergeletak dibawah longsoran batu kapur minggu lalu.

"Sebastian Khartan!!"

"Apa yang diinginkan penghianat itu dengan merawat sang putri?" Taeran menggeram membaca pesan yang ia terima dari seseorang yang jadi mata-matanya.

"Kinara, pergilah kesana dan bawa Putri Senzara kembali. Biar aku yang merawatnya."

"Baik yang mulia." Kinara Amartea menunduk hormat, tapi sebelum pergi Raja Taeran mendekatinya "Jangan sampai gagal seperti waktu itu, atau aku tak akan pernah bercinta lagi denganmu."

Senyum manis tersungging di wajah sang wanita "Aku tak akan gagal, putri pasti kembali yang mulia." ia mengalungkan kedua tangannya di leher sang Raja, sambil bergelayut manja ia menyentuh setiap inchi dari wajah tampan di hadapannya. "Tapi kenapa tuan putri tak bisa menyembuhkan dirinya sendiri? Bukankah harusnya tuan putri bisa beregenerasi dengan cepat? Saat pertama kali bertemu di kediaman Jimin juga, putri Senzara tampak lemah."

"Aku belum tau." Taeran pun meraba pinggang ramping wanita dihadapannya "Kita akan tahu nanti setelah dia ada di sini."

Satu ciuman ia berikan untuk wanita cantik yang kini bermanjaan dengannya "Sekarang pergilah, dan cepat kembali, atau aku akan bercinta dengan permaisuri dan para selir. Ah masih banyak dari mereka yang belum aku sentuh Kinara."

Wanita rubah itu mengerucutkan bibirnya, tampak lucu dan menggemaskan "Aku tak mau pergi jika kau masih berniat untuk bercinta dengan mereka."

"Aku hanya bercanda, tak ada yang bisa mengatasi hasratku selain dirimu, jadi cepatlah kembali. Ok."

"Satu lagi pastikan pelayan yang bersamanya mati. Aku tak mau ada pengganggu."

"Hmm. Baiklah, lagi pula dia sudah sekarat 'bukan. Jadi kurasa tak akan sulit membunuh iblis yang sekarat meski ia raja iblis sekalipun." rubah cantik itu menunjukkan senyum iblisnya, lalu berubah bentuk dan melesat pergi.

Taeran menatapnya sambil tersenyum.

Dua puluh tahun lalu, ayahnya membawa rubah kecil itu padanya sebagai hadiah dari berburu. Ia sangat menyayangi rubah kecil betina itu.

Sang rubah sering menemaninya tidur, juga mandi bersama bahkan hingga dirinya beranjak dewasa, tanpa tau kalau rubah itu ternyata adalah siluman.

Hingga setelah lima belas tahun bersamanya barulah si siluman rubah menampakkan wujudnya sebagai wanita cantik.

Sejak saat itu pula mereka memulai pergulatan panasnya di atas ranjang.

Kinara Amartea bahkan tak segan-segan menunjukkan rasa cemburunya kala sang Raja ingin menghabiskan malam dengan permaisuri ataupun selirnya.

Hingga lama-kelamaan Taeran pun enggan menyentuh wanita-wanitanya karena telah terjebak dengan cinta si rubah.

Gaya percintaannya yang liar juga semakin menambah kecintaan Taeran padanya.

Sejatinya Kinara saat baru pertama kali ditemukan hanyalah siluman rubah biasa yang baru berumur lima belas tahun. Tapi sejak ia mendapatkan sentuhan darah putri Senzara ia merasa memiliki kesempatan untuk berubah menjadi manusia dalam waktu yang singkat. Karena itu ia sering mempengaruhi pikiran Taeran lewat mimpi-mimpinya untuk memberinya minum darah sang putri.

My Guardian DevilTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang