Tujuanku ke Ibukota memang ingin lari dari masalahku, lari dari luka yang selalu membuat air mataku jebol dan tak bisa di tampung. Aku tahu ini tindakan bodoh, tapi aku berharap dengan perginya aku luka ini akan sembuh.
Tapi buktinya? Semuanya tetap...
Konnichiwa minna! Terimakasih sudah membaca kisah ini sampai selesai. Ngomong-ngomong apa ada yang penasaran dengan kisahnya seorang Yamada Rei juga? Mampir yuk ke kisah sebelah dengan judul 'Pengganti'
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disana kalian bisa bertemu dengan seorang Rei, Yuki dan tentu saja kakak laki-lakinya Rei yang sempat muncul di beberapa bagian dalam kisah 'Oboemasu' sebelumnya.
Sebelumnya saya minta maaf jika kisah yang saya sajikan membosankan, tapi saya akan terus mencoba untuk membuatnya lebih baik. Dan saya juga meminta maaf serta meminta pengertian kalian, saya tahu di dalam kisah di atas yang telah kalian baca ini kesalahan penulisan menari-nari di setiap penjuru, sekali lagi saya minta maaf, lain kali akan saya usahakan untuk memperbaikinya.
Ngomong-ngomong jika kalian bicara 'kenapa sih selalu ada kisah dibalik tokoh lainnya?' Saya akan jawab dengan singkat 'saya bingung cari nama tokoh.' Ya ampun, dasar saya. Tapi begitulah alasan saya mengapa nama dalam kisah lainnya selalu ada di kisah sebelumnya.
Dan satu hal lagi, mampir juga di kisah "melodi berdarah" dan "Demarkasi"
Terimakasih juga untuk dua sahabat saya yang selalu mendukung saya dalam berkarya, dan tidak lupa saya ucapkan terimakasih banyak untuk kalian para pembaca. Doumo Arigatou gozaimasu.
