Part 6 - Unnecessary Hello

684 71 6
                                    

Sehabis mandi, aku duduk depan meja rias sambil mengeringkan rambut. Aku masih bete banget sama Stefan dari tadi! Kekesalanku karena pertengkaranku dengan Stefan barusan masih belum hilang bahkan setelah empat jam terlewat. Harusnya aku tau kalau aku memang dari awal tidak seharusnya mencemplungkan diri diantara bullshit-bullshit ini. Seharusnya aku tidak menerima lamarannya karena hanya ingin menyenangkan orang-orang. Sial banget, deh.

Ketika aku sedang menggunakan night skincare routine-ku, ponselku berdenting. Buru-buru aku mencabut ponsel yang masih tersambung di kabel charger dan membuka grup WA-ku dan sahabat-sahabatku yang mulai ramai malam-malam begini.

'Cyiin! Gue lagi kesepian, nih. Huhuhu...' pesan dari Manda adalah yang pertama kali memulai percakapan di grup kami ini.

'Emang BangTam mana, Mandee? Biasanya jam segini lo udah out of reach karena sibuk gelap2an sama BangTam,' kini Terry yang menjawab. Membuatku tertawa pelan membaca pesannya. Emang deh grup ini, ya, bahasannya nggak pernah ada yang sopan. Hahaha...

'Abang lo lagi ke Penang dari dua hari yang lalu, Ter. Neyna juga udah bobok. Lagi jadi janda nih gue sampe besok malem. Terus Ney juga besok mau diculik sama ortu gue. Fix besok gue sendirian. Makanya begaul dong kite.'

'Mau begaul kemana, buk? Ke Arsen? Gue liat di path, mantan terindah lo lagi di Jakarta sekarang, tuh,' balasku, teringat ketika baru membuka Path kebetulan melihat update terbaru dari Arsen yang merupakan teman kami bertiga di SMA dulu, sekaligus juga pacar pertama Manda, yang sekarang tinggal di Utrecht, muncul di homepage-ku.

'Serius lo Yuk, si Arsen lagi di Jakarta? Kok gue ga tau? Wah, bisa di labain dong, ya?'

'Gila lo emang!' sahutku sambil tertawa.

'Hihihi... Canda, shay. Serius amat! Eh, tapi plis dong, Sabtu besok kita ketemuan. Garing banget gue kalo Satnite besok ga jalan n sendirian di rumah,' pesan Manda lagi.

'Yowes. Besok pada ke rumah gue aja. Gue banyak banget makanan, baru dikirim sama emak mertua. Sekalian merayakan 4bulanan gue, ya kan?' pesan dari Terry.

'Eh iya, Mommy Terry udah 4bulan ya?'

'Ya dong! Bentar... bentar...'

Satu foto yang merupakan foto hasil USG 4D dari wajah anak Terry dan Agung terkirim ke grup kami. Aku terperangah gembira ketika membukanya. Dari hasil USG yang dikirimkan Terry, calon bayinya Terry ini kelihatan sepertinya akan mirip banget sama Agung. Bisa kelihatan kalau hidungnya nanti akan mancung, bibirnya juga tipis, pokoknya lucu dan mirip Agung banget, deh.

'Onti-onti... Aku calon adorable babynya Mommy Terry dan Daddy Agung, lho. Ini selfie pertama aku...' pesan Terry menyusul foto hasil USG baby-nya itu.

'Sayaaang... Iih, gemes banget guee. Haloo calon keponakan baru Onty Kiki!' aku buru-buru membalas. Ikut senang melihat foto USG calon keponakan baruku itu.

'Omg! Aduuuh... Nantulang Manda gemeees! Yaampun! Kayak lagi senyum ya dia?'

Manda bener juga. Calon anaknya Terry itu kelihatan seperti sedang tersenyum.

'Iiih! Iya, kayak lagi senyum, idungnya mancung banget lagi. Lucunya! Cowok atau cewek, Ter?' balasku.

'Lucu ya? Hihihi... Ya, dong, siapa dulu mommy-nya? Kalau itu belum tau, guys. Kata dokter posisinya belum memungkinkan untuk dilihat. Gapapa, biar surprise di 7bulanan nanti! Gimana Onty2 sekalian, aku mirip Mommy, kan?'

'Kayaknya sih enggak mirip lo samsek, Ter. Mirip Babenya deh kayaknya. LOL! Jeplakan Agung banget. Selamet lo Ter... Lol.'

'Iya ya, Yuk. Untung ya anaknya si Terry mirip Agung banget. Jadinya Terry aman. Hahahaks!'

RemainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang