Mobil laju dengan cepat. Membawa mereka tepat di depan penginapan yang Nirmala maksud.
" Ah Mega, tukang tipu, bukan asli Bogor kali loe " ejek Lita, Mega pun sewot plus heran " Enak aja loe! Tapi serius yah, setau gue, gak ada tuh penginapan daerah sini, suwer "
Penginapan, tapi terlihat seperti rumah kosong. Sepi dan senyap. Tidak terlihat ada nya tanda-tanda kehidupan. Dingin mencekam. Penampilan penginapan itu, sangat tradisional, dihisai corak adat jawa, penginapan dengan bangunan kayu, harusnya sih jadi tempat penginapan yang harmoni dan nyaman.
" Yakin ini penginapan nya? " Rayan tercengang melihat kondisi penginapan nan kumuh tak terurus itu
Dengan langkah berat, mereka semua memasuki penginapan itu, hingga tiba di sebuah ruangan, mungkin loby. Dengan memberanikan diri, Frans mencoba menuju sebuah meja, mungkin meja resepsionis.
TIING
TINGG
TIING
Tiga kali lonceng di bunyikan, tak ada seorang pun yang menyahut atau sekedar datang menyapa. Ini penginapan atau rumah kosong?
" Bener gak sih ini penginapan nya? " Fifah mulai risih, Lita dengan sigapnya merengek " Aduuh, udah lah, ini pasti penginapan itu, udah yuk, capek nih mau tidur "
Mata Rayan terus memandangi sekitar penginapan itu. Hingga tertuju pada sebuah lorong, perlahan dia berjalan mengarah ke lorong itu, gelap. Hanya di terangi beberapa lampu saja yang masih bertahan sekitar 2-3 lampu yang menyala setiap lorong, sunyi dan senyap. Hanya langkah kaki yang Rayan dengar. Yah langkah kaki, tapi Rayan mendengar selain langkah kaki nya, lalu langkah kaki siapa? Bulu kuduk Rayan mulai berdiri, rasa takut menghampiri. Dengan sigapnya, Rayan menoleh kearah belakang, tepat suara itu terdengar. Kosong?
CREEK
Mata Rayan langsung tertuju pada sebuah kamar yang pintunya terbuka sedikit, diraihnya dahan pintu olehnya, dan dia mendapatkan seorang gadis belia berpakaian piyama, kira-kira usianya sebaya anak SMP, 12-13 tahunan, tengah terduduk diranjang kasur kamar, yang hanya diterangi oleh cahaya bulan dimalam hari, menangis, gadis itu tersedu-sedu menangis. Dihampirinya gadis itu " Dek? Kamu kenapa? Nama kamu siapa? " gadis itu hanya tersedak-sedak menahan tangis, Rayan yang greceh orangnya terus bertanya " Dek? Nama kamu siapa? Kok kamu sendiri? " gadis itu kemudian terperanjat ketika Rayan sentuh bahunya dan akhirnya Rayan dapat melihat wajah gadis itu, cantik. Imut. Tenang dan lega rasanya hati Rayan. Ternyata dia manusia. " Nama kamu siapa? " tanya Rayan kembali, gadis itu celingak celinguk " Nama aku Caca kak " jawab gadis itu dengan suara berat
Namanya Caca, gadis cantik yang Rayan jumpai bernama Caca.
Dilain tempat. Frans yang masih sibuk di meja resepsionis dengan yang lainnya, terus menunggu pemilik atau penjaga tempat datang, berharap langsung cepat istirahat. Hingga mereka sadar, Rayan hilang dari grombolan mereka. " Loh, Rayan kemana? " tanya Frans celingak celinguk, mereka saling pandang satu sama lain, Rayan, hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MITOS [ Misteri Tewasnya 3 Srikandi ] ( TAMAT )
HorrorMitos atau Takhayul sering kita dengar di berbagai daerah, sudah tidak asing lagi dengan kata itu. Sebagian orang mempercayai hal-hal yang mungkin terjadi diluar nalar manusia, seperti hal mistis atau yang barbau gaib. Mitos sendiri sering atau sang...