Mencari Sosok Tunangan Nirmala

157 21 2
                                    

Emosi pun meredam. Mereka kembali berjalan, tanpa arah dan tujuan.

" Rayan " seseorang memanggil nama Rayan dari arah belakang, ternyata dia, Bu Iyem

" Loh, Bu Iyem? Sedang apa Bu? " tanya Rayan basa basi

" Abis dari suro, kalian mau kemana, malem-malem gini? " tanya Bu Iyem, dengan sehelai mukena di lengannya

" Yan, dia siapa? " bisik Frans menanyakan soal Bu Iyem

" Bu Iyem, warga sini, yang kemaren gua maksud.. Dia yang kasih tau kalo Mbak Dewi dan Mbak Devia itu udah meninggal " jelas Rayan sambil berbisik

" Oh " sementara Bu Iyem hanya menunggu jawaban dari Rayan atas pertanyaan nya

" Ehm, maaf Bu, kita dari rumahnya Mbak Dewi dan Mbak Devia, kita mau coba pergi dari rumah itu, karena yang Ibu bilang benar soal Mbak Dewi dan Mbak Devia, dan mereka jadi hantu, bahkan teman kami hilang dirumah itu " jelas Rayan soal kejadian tadi

" Astaghfirullahal'azim, lalu sekarang kalian mau kemana? " tanya Bu Iyem iba

" Ntah Bu, kita juga bingung " jawab Rayan memelas

" Yowes, kalian ikut Ibu aja, tinggal dirumah Ibu, kebetulan anak Ibu lagi dinas diluar kota, lagi pula banyak toh kamar kosong dirumah Ibu, yok " ajak Bu Iyem, akhirnya mereka bisa merasakan lagi empuknya kasur, nyamannya suasana rumah

Setibanya dirumah Bu Iyem, yang lumayan cukup besar, walau sederhana. Mereka disuguhkan minuman serta camilan. " Bu mohon maaf sebelum nya, kita udah banyak ngerepotin Ibu " ucap Rayan tak enak hati, karena Bu Iyem sudah banyak sekali membantu

" Oh, ndak papa, malahan Ibu seneng bisa bantu kalian " jawab Bu Iyem

" Yan, coba loe tanya deh sama nih Ibu-ibu soal pacar nya atau tunangannya si Nirmala itu " bisik Lita

" Emangnya dia tau? " balas Rayan berbisik juga

" Yah siapa tau aja dia tau, soalnya dia aja tau soal kematian Nirmala, serta cerita asal muasal nya Nirmala gimana, yah pasti taulah " timpal Lita kembali menyarankan agar Rayan bertanya soal tunangan Nirmala

" Mm.. Bu, kalo saya boleh tanya, apa Ibu tau soal tunangan Nirmala? " tanya Rayan ragu memandangi seluruh wajah teman-temannya

" Oh... Tunangan Nirmala? Dulu sih, si Nirmala bilang, dia itu tinggal nya di Jakarta, tapi Nirmala ndak pernah cerita soal tunangan nya itu, Ibu juga ora tau siapa nama tunangan nya itu, orang dia ndak pernah cerito " jelas Bu Iyem sembari mensruput air teh hangat di cangkir

" Oh gitu yah Bu... Tapi Ibu tau gak, alamat rumah nya Nirmala? " sambung Rayan

" Kalian mau apa cari tau soal keberadaan tunangan Nirmala? Dan saya kasih saran ke kalian, untuk jangan pernah kalian datang ke rumah Nirmala " pinta Bu Iyem dengan expresi datar dan dingin

" Loh kenapa memangnya? Siapa tau kita bisa temuin informasi dari orang tuanya gitu " Frans terus memojokan Bu Iyem agar memberitahu alamat rumah Nirmala, namun Bu Iyem tetap enggan memberitahu di mana rumah Nirmala

Kembali ke Malam.

Lita terbangun. Penampilan Lita berbeda dari sebelumnya. Mata nya memerah, seperti seekor serigala yang ingin menerkam mangsanya. Jari jemari nya meremas kuat sprey yang melekat dikasur tempat ia tiduri saat ini.

Mendengar kegaduhan dari rontaan Lita. Mereka semua tersadar dari tidur, dan berusaha membangunkan dan menyadarkan Lita dari alam lain.

" Litaa, sadar Lit.. Litaa " Alin berusaha menyadarkan Lita, namun jiwa Lita hampir sepenuhnya sudah dikuasai oleh makhluk yang merasuki tubuhnya

MITOS [ Misteri Tewasnya 3 Srikandi ] ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang