Mengungkap Teror Nirmala

156 22 0
                                    

" Lit, Fah.. Kalian yang sabar yah, Alin.. Alin hilang " ungkap Rayan, membuat keduanya sock

" Apa!?! Hilang? Hilang dimana? Kenapa bisa hilang, hkhk " Lita histeris setelah mengetahui Alin, sahabat nya hilang. Sementara Fifah yang berada disisi Lita, cukup bersabar dan menenangkan Lita yang tersedu-sedu

" Udah Lit, kamu yang tenang, ini cobaan buat kita, sebentar lagi juga kita akan ketemu lagi ama Alin, dan juga yang lainnya, Wafa, Risky, Ibnu, Mega, kita pasti bisa ketemu lagi " ucap Raihan menenangkan Lita

" Kak? Apa Kak Diah, maksud aku Kakak aku juga bakal ketemu lagi? " Caca yang mendengar nama Kakaknya tak tersebut bertanya pada Fifah, saat Raihan berkata semua pasti akan ketemu lagi, tapi Diah, Kakaknya Caca tak Raihan sebut namanya

" Insya Allah Ca, kita pasti akan berusaha mencari Kakak kamu juga " jawab Fifah dan akhirnya Caca bisa bernapas lega

" Pak Ustadz, ini kita mau kemana sebenernya kalo saya boleh tau? " tanya Frans yang masih tetap fokus pada kemudinya

" Kita kerumah kosong, yang ada dipantulan cermin tadi, kita cari tau siapa laki-laki yang sedang melakukan ritual itu sendirian dirumah kosong " jawab Ustadz Endun yang tak hentinya memainkan tasbih digenggamannya

" Yah tapi, rumah kosong yang mana? Kita kan gak tau " timpal Raihan dibelakang

" Disini ada satu rumah kosong, gak jauh, sebentar lagi juga sampe " celetuk Ustadz Endun masih terus memainkan tasbih digenggamannya

CIITT. Mobil berhenti didepan sebuah rumah tua, kosong, tak berpenghuni. Rumah seperti sudah puluhan tahun tak terawat. Kumuh, dan kotor. Angker dan serem.

Merek yang didalam mobil, keluar satu demi satu. " Jadi ini rumah kosongnya? " Rayan bertanya-tanya sambil memandangi sekitar

" Serem banget " celetuk Caca memegang erat lengan Rayan

" Yaudah ayo kita masuk " ajak Ustadz Endun, dia pun mengomandani jalan, pintu masih terkunci.

" Dikunci " ucap Ustadz Endun

" Permisi Pak, biar saya dobrak " pinta Frans, dan pintu pun terbuka paksa

" Halo.. Ada orang? " ucap Raihan bersahutan dengan suara gemaan pantulan dirinya sendiri yang mengikuti keheningan malam

Lingsir wengi sliramu tumeking sirno
Ojo tangi nggonmu guling
Awas jo ngetoro
Aku lagi bang wingo wingo
Jin setan kang tak utusi
Dadyo sebarang
Wojo lelayu sebet

Samar-samar terdengar suara orang menyanyikan tembang jawa. Mereka semua melangkah perlahan untuk mencari sumber suara.

Hingga mereka tiba disebuah kamar. Didepan pintu kamar, yang terbuka sedikit, mereka melihat ada seseorang laki-laki berperawakan, gagah, tengah menyiram air dengan taburan bunga tujuh rupa dengan gayung batok kelapa. Pada beberapa manusia yang sudah tak sadarkan diri, terbaring lemah di lantai kayu itu. " Alin, Mega, Wafa, Ibnu, Risky.. "

" Ssttt " Raihan segera membekap mulut Lita dengan tangannya, mendengar kegaduhan diarah ambang pintu, laki-laki yang berada didalam menoleh ke arah pintu.

MITOS [ Misteri Tewasnya 3 Srikandi ] ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang