Rahasia Terungkap 2

160 24 0
                                    

Tapi Dewi tetap pada keyakinan dan keguguhan hatinya, ia pun membukakan pintu.

Lama Devia menunggu Dewi yang membuka pintu. Devia pun memutuskan untuk menyusul Dewi ke ruang tamu. AAKKHHH

Devia menjerit histeris. Melihat sahabat dekatnya tewas dalam cekikan Pria yang tak lain, Tio.

Dewi tewas ditangan Tio, dengan kondisi Tio yang mencekik leher Dewi dengan tali tambang. " Sekarang giliran loe, Devia!! " Devia pun berlari untuk melindungi diri

Namun kejaran Devia berhasil disusul oleh Tio, Tio dengan sadis dan beringas nya, menyiksa Devia, membenturkan kepala Devia pada kaca wastafell di toilet, menenggelamkan kepala Devia kedalam bahtub berisikan air penuh. Kepala Devia basah kuyup, napasnya mulai terpenggal-penggal, sekali lagi kepala Devia dibenturkan pada keran toilet, hingga mengeluarkan banyak darah. Devia tewas.

Saat itu pula, Tio memanipulasi kematian Dewi dan Devia, sahabat karib tunangannya, Nirmala. Dia menyiapkan beberapa tali tambang. Dewi dan Devia ia gantungkan di dalam rumah mereka.

Flashback off

" Astaghfirullahal'azim, segitu jahatnya Pak Tio, gak nyangka aku " Alin menggelengkan kepala

" Sekarang wajar saja bila mereka balaskan dendam " cetus arwah Nirmala

Sementara Wafa yang jiwanya masih dikuasai seutuhnya oleh arwah Dewi, masih menikam Pak Tio yang tak bisa berkutik sedikit pun. " Se..sekarang " ucap Pak Tio dengan gagu, karena lehernya dalam kondisi cekikan Wafa

Kedua pria yang menyandra Rayan dan Caca yang sedari tadi diam menyaksikan kejadian itu, seakan paham maksud dari ucapan Pak Tio. Kedua pria itu mengacungkan pisau dan siap menghujat leher Rayan dan Caca.

Dengan sigap, Mega yang kerasukan arwah Devia, mengangkat lengannya, seketika itu pula kedua lengan dua pria itu yang memegang pisau berubah arah, kini pisau itu berada disisi bawah. Lengan satu dari kedua pria itu menahan pisau yang hampir mengenai tubuh mereka masing-masing.

Rayan dan Caca yang masih dalam kondisi tak sadarkan diri jatuh dari dekapan dua pria tak dikenal itu, suruhan Pak Tio. Secepat itu pula Frans dan Fifah berlarian menyelamatkan Rayan dan Caca, dan membawanya kedalam kerumunan keramaian. Mereka semua sudah berkumpul.

Sedangkan dua Pria itu masih susah payah menahan lawanan pisau yang digenggamannya. " Kenapa ini, tangan gua, kayak ada yang gerakin " ucap salah satu dari dua pria tak dikenal itu

Kemudian, Mega kembali beraksi, lengannya terangkat, seketika itu pula pisau dikedua lengan masing-masing pria itu, menyabet tajam leher mereka masing-masing. Darah bercucuran. Mereka teriak kesakitan.

Lengan Mega kembali terangkat, pisau itu kembali menghujat mata kiri dari mereka masing-masing. Darah kembali mengalir. Teriakan kesakitan dari dua pria itu terdengar bergema.

Pisau itu menusuk-nusuk ditubuh kedua pria suruhan Pak Tio itu, dengan dalam kendali penuh Mega yang kerasukan arwah Devia. Sementara Mega tersenyum puas.

Dua pria itu tewas ditempat, kehabisan darah. Mega jatuh pingsan tak sadarkan diri. Arwah Devia berhasil keluar dengan sendirinya.

Wafa masih saja menikam Pak Tio dengan beringas. Ia melihat kebawah lengan Pak Tio sedang memegang pisau, diambilnya dengan paksa pisau dari genggaman Pak Tio oleh Wafa.

CLAP

CLAP

CLAP

Berkali-kali Wafa menusukan pisau itu ketubuh Pak Tio.

SRET

SRETT

Pisau kembali menyayat kedua pipi Pak Tio. Dan leher Pak Tio.

CLAPP

AAKKHH

" Ini balasan dari aku, dan Devia, Tio Andrianto Suprapto " ucap arwah Dewi dalam tubuh Wafa saat ia menancapkan tancapan terakhir dalam-dalam ditubuh Pak Tio

Pak Tio tersungkur. Berlutut " Dewi.. Devia... Aku minta maaf, atas apa yang udah aku lakukan ke kalian dahulu, dan kau Sayangku, aku juga mau minta maaf udah buat kau tak tenang dalam kehidupan barumu, aku minta maaf atas semuanya, dan juga siswa/siswi Bapak, Bapak mohon maaf atas semuanya.. " lalu Pak Tio tak sadarkan diri. Tewas.

Arwah Dewi dalam tubuh Wafa keluar. Wafa jatuh tak sadarkan diri. Ibnu segera menghampiri Wafa yang tak sadarkan diri, dan membopongnya untuk bersatu bersama mereka yang juga tak sadarkan diri, Rayan, Caca, dan Mega.

" Aku ucapkan terima kasih, karena kalian udah menguak semua kesalahpahaman ini, sekarang aku bisa tenang dialam sana, karena tidak akan ada lagi warga yang mengira kalo aku bergentayangan, terima kasih atas semuanya, saya pamit " perlahan arwah Nirmala lenyap dari pandangan bersamaan dengan lenyapnya suasana hening dan suram itu.

MITOS [ Misteri Tewasnya 3 Srikandi ] ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang