Firasat

148 19 0
                                    

" Pak Tioo " ucap Rayan sock setelah mengetahui poto Pak Tio, dosen di Universitasnya yang terkenal dingin dan tegas terhadap seluruh mahasiswa dikampusnya, poto itu tersimpan didalam kotak tua berukiran bunga itu.

" Jadi selama ini, Pak Tio itu, tunangannya Nirmala? " tanya Rayan lagi, masih tak percaya

" Iyah Yan, sumpah gue gak nyangka banget, Pak Tio, tunangan Nirmala " Raihan mempertegas lagi

Dari poto itu terpampang, dua insan tengah berpose layaknya sepasang suami istri, satu laki-laki, yaitu Pak Tio, satu perempuan, yaitu Nirmala.

" Jadi kalian kenal, siapa tunangannya Nirmala ini? " tanya Ustadz Endun dan merebut poto itu dari tangan Rayan dan memandanginya

" Iyah Pak, Pak Tio itu dosen dikampus kita, pantes aja dia selalu terlihat dingin dan datar, bahkan sikapnya itu terlalu galak terhadap mahasiswa, kayak orang depresi gitu " ungkap Rayan

" Kenapa Pak? " tanya Frans, Frans melihat Ustadz Endun tengah memikirkan seusatu

" Kok kayaknya, saya punya firasat gak enak yah? Ketika memegang poto ini " ucap Ustadz Endun memejamkan mata seperti orang memikirkan sesuatu

GUBRAK

GUBRAK

Ketika semua mata tertuju pada Ustadz Endun yang merasakan firasat tak enak. Tiba-tiba meja rias yang sedari tadi diam, kini berguncang hebat hingga menimbulkan suara.

Saat itu pula, terpantul pantulan seseorang tengah melakukan ritual disebuh rumah kosong. Namun wajahnya tak terlalu jelas, karena kondisi cermin rias yang sudah dekil, tak berupa. Sesaat, pantulan itu hilang. " Kita harus cepet keluar dari tempat ini, ada yang gak beres sama tempat ini " saran Ustadz Endun, mereka pun keluar dari dalam rumah Nirmala itu.

AAKKHHH

BUGG

Alin terjatuh. Dengan posisi terlengkup. " Alinn " ketika Alin hendak bangkit, seonggok tangan menarik kedua kaki Alin, hingga menyeretnya masuk kembali kedalam rumah Nirmala. " Aaliin " BRUKK

Pintu tertutup, terbanting sangat keras. Rayan, Frans dan Raihan mencoba mendobrak pintu itu, namun alhasil pintu seakan enggan dibuka, terkunci permanen. Alin murni hilang. Rumah Nirmala berguncang hebat, seperti tertiup angin puting bliung. Sesegera mungkin, Mereka pergi dari tempat itu.

Dilain tempat. Lita masih dalam kondisi lemah tak berdaya, berbaring dan berbaring, hanya itu yang bisa Lita lakukan guna untuk memulihkan tenaganya. " Fah.. Gue mau minta maaf sama loe " ucap Lita sembari meraih lengan Fifah

" Maaf? Soal apa? " tanya Fifah heran, karena tak biasanya Lita jadi lembut bak squishi

" Soal gue gak percaya akan hal mitos yang selalu loe ceritain " jelas Lita

" Lit.. Kamu gak perlu minta maaf, aku paham, gak semua orang bisa terima dan percaya hal mitos, tapi tidak banyak juga kita harus sedikit percaya hal mitos, karena bisa jadi mitos itu jadi kenyataan " balas Fifah dengan senyuman, Lita pun langsung memeluk Fifah dengan erat

AAKKHH

Pelukan erat itu terputus saat keduanya mendengar suara teriakan seseorang dari arah dapur. Jangan-jangan...

" Bu Iyem " ucap keduanya bersahutan

Mereka pun memutuskan untuk memastikan apa yang terjadi didapur, Lita pun ikut dengan Fifah, walau lemas, dia paksakan. " Astaghfirullahal'azim, Bu Iyem "

Keduanya sock dan terkejut melihat Bu Iyem dengan penampilan berbeda, wajahnya menyeramkan, rambutnya terurai kusut, di tangan kanannya menggenggam sebilah pisau dapur.

" Fah, cepet telpon Frans, atau siapa ke, bilang ke mereka, Bu Iyem kesurupan " Fifah pun bergegas menelpon salah satu dari mereka yang pergi kerumah Nirmala.

DRRTT

DRTT

" Sebentar " Frans mengangkat telpon dari Fifah

Frans :

                                                          Fifah :

" Halo Fah? "

" Halo Frans, cepet pulang, disini ada masalah "

" Masalah? Kenapa? "

" Bu Iyem, dia kesurupan "

" Astaga, yaudah gua segera kesana "

Frans pun mematikan ponselnya.

" Kenapa Frans? " tanya Rayan yang sedari tadi memperharikan Frans bertelpon

" Bu Iyem.. Bu Iyem kesurupan, Fifah minta kita pulang sekarang buat tolongin Bu Iyem " jelas Frans

" Astaghfirullahal'azim, yaudah ayo "

Mereka segera menuju rumah Bu Iyem, mobil ditancapkan. Melaju dengan cepat.

MITOS [ Misteri Tewasnya 3 Srikandi ] ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang