Apakah Itu Diah?

192 23 0
                                    

Panik. Ketika mereka semua sedang panik, dari arah luar, terdengar suara benda diseret, benda berat, mungkin besi.

" Caca... Caca... "

Samar-samar mereka mendengar suara seseorang memanggil nama Caca. Siapa orang itu sebenarnya?

Caca tersadar dari kesedihannya. Bangkit dari duduknya, tapi dengan segera Rayan menahan " Caca kamu mau kemana? " Caca terlihat lunglay. " Aku mau keluar Kak, siapa tau itu Kakak aku " Rayan segera menahan kembali Caca agar ia tak keluar menemui orang yang ia panggil Kakak. " Kak, aku harus keluar, aku yakin itu Kakak aku "

Melihat Caca yang bersikeras untuk menghampiri orang diluar sana, Wafa sangat geram " Eh bocah, mending kalo itu Kakak loe, kalo bukan, kan bisa barabe urusannya "

Kembali tenang, adem, sunyi dan nyaman. Hingga suara hentakan benda keras membuat ketenangan itu menjadi bergerumuh.

BUG

BUGG

" Suara apa itu? Kok kayaknya deket banget " tanya Fifah

" Iyah bener, kayak ada orang yang banting benda gitu " sambung Alin

Risky dan Raihan mencoba beralih keluar kamar, untuk melihat dan memastikan dari mana suara gaduh itu berasal. Apakah itu manusia? Atau dedemit? Ntah lah?!

Mereka sudah diambang pintu, menoleh ke berbagai arah, berbagai sudut. Tapi tak seorang pun mereka jumpai di luar sana. Aneh.

Masih diringi rasa penasaran, Risky memberanikan diri keluar lebih jauh dari ambang pintu. Hingga ia mematung di koridor. Ia melihat ada sesosok perempuan, berdiri kokoh, menundukan kepala sambil memegang sebuah benda ditangan kanannya. Kapak? Yah itu kapak.

Risky menghampiri perempuan itu, perlahan langkahnya " Woy... Siapa loe? Orang apa bukan? " panggilnya. Namun perempuan itu hanya diam membisu, tak bersuara.

Semakin penasaran dengan sosok itu, Risky terus melaju, mendekati perempuan dengan kapak ditangan kanannya. " Ky, weyy, loe mau ngapain? Woy goblok, jangan di deketin bego? Woy " Raihan terus memanggil-manggil Risky agar ia tak mendekati perempuan itu

Caca tak bisa berdiam diri saja di tempat. Ia berontak, melepaskan diri dari tahanan Rayan dan Frans. " Caca? Kamu mau kemana? " ucapan Rayan sia-sia, Caca tak menghiraukannya

Dilain sisi, Risky akhirnya tiba di belakang perempuan itu, perempuan yang berdiri di loby, dekat dengan meja resepsionis. " Wey, loe belum jawab pertanyaan gue? Manusia bukan loe? " disentuhnya bahu perempuan itu, seketika pula kapak yang ada di genggamannya melaju pesat hampir mengenai leher Risky. Risky menghindar.

Mata perempuan itu jalang. Kosong. Penuh amarah dan dendam. Apakah dia manusia?

Mendengar kegaduhan di loby, Caca segera menghampiri nya, menghiraukan Raihan yang sedari tadi berdiam diri, menunggu kepastian dari Risky, yang tak kunjung juga datang kembali.

Risky, terpenggal-penggal napas nya. Rasa takut dan khawatir tengah menggentayanginya. Perempuan itu seperti orang yang sedang kerasukan. Kapak digenggamannya siap mengintai Risky yang terpuruk dilantai.

BRAKK

Hantaman demi hantaman kapak itu, Risky berhasil hindari. Risky bangkit, hendak melarikan diri, namun seketika tubuhnya menjadi ringan, tak berisi. Terapung hingga kelangit-langit penginapan. " Kak Diah, hentikan Kak " Caca seketika datang perempuan itu... Diah!?

Apakah itu benar Diah?

" Cukup Kak! Hentikan semua ini, mereka gak salah apa-apa, mereka gak tau apa-apa! " namun Diah, yah Diah hanya diam tak sedikit pun ia menoleh pada Adiknya, Caca.

Diah semakin menggila. Diah histeris.

AAKKKHH

Tubuh Risky yang terapung, kini terpental menerobos pintu penginapan yang terbuat dari kayu itu. Hingga terpental jauh keluar sana.

" Kak Risky... "

Diah membalikan tubuhnya, menatap sedih Adiknya, seakan ia tak rela untuk jauh dari Adik semata wayangnya. " Kak, aku mohon, jangan ganggu kita lagi, sadar Kak, sadar!! "

Caca histeris, stres, melihat kondisi Kakaknya. AAAKKHH

Teriakan Diah menggema, hingga masuk kegendang telinga. Diah menghilang. Caca terpelongo, menoleh kesana kemari, tak melihat seonggok tubuh yang ia panggil Kak Diah itu. Kemana Diah pergi.

Dengan cepat, mereka yang di dalam segera menyusul Caca di loby. Untuk memastikan tidak terjadi apa-apa dengan mereka. " Caca, kamu gak apa-apa kan? " tanya Fifah khawatir

" Risky nya mana? " Wafa mengalihkan topik, sontak semuanya tersadar, bahwa Risky tidak ada bersama Caca.

Kemana Risky pergi? Apa jangan-jangan?!

MITOS [ Misteri Tewasnya 3 Srikandi ] ( TAMAT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang