Fifah kembali tenang. Akhirnya dia bisa kembali menghirup udara kebebasan, bebas dari cengkraman dan teror perempuan misterius gila itu. " Aku juga gak tau, siapa perempuan itu, niat aku cuma ingin mencari Wafa, terus aku denger suara orang nangis, aku samperin aja suara itu, di dalam kamar aku liat ada seorang perempuan berpakaian kumuh duduk di pojokan sambil menangis, pas aku samperin, tiba-tiba aja dia nyerang aku gitu aja, pake kapak lagi, aku takut bener, yah aku histeris lah, akhirnya aku selamat dari perempuan itu " Fifah menjelaskan kejadian yang sebenarnya pada teman-temannya
" Siapa sih perempuan itu? Gila kali yah dia!? " dengus Raihan kesal
" Btw, si Wafa kemana? Loe gak ketemu sama dia? " tanya Ibnu
" Itu dia Nu, boro-boro aku nemuin Wafa, malah aku ketemu ama perempuan gila itu " timpal Fifah
" Sebentar-sebentar, tadi loe bilang ada perempuan yang nyerang loe bawa kapak? " Mega seperti ingat sesuatu
" I..iyah, kenapa Meg? " tanya Fifah heran
" Frans loe ingat gak waktu ada... Perempuan yang Caca panggil Kakak itu " bisik Mega, karena ia takut Caca yang tengah tertidur lelap mendengar
" Iyah gue inget, kenapa emang? " Frans masih penasaran
" Dia kan bawa kapak " sambung Mega
" Astaga, iyah gue inget, apa jangan-jangan itu dia juga lagi " tembal Frans
Tak lama kemudian, Caca terbangun dari tidurnya. Karena suara gaduh orang mengobrol.
" Ada apa ini ribut-ribut Kak? " tanya Caca
Dengan wajah datar, dan penuh expresi emosi, Lita malah menjawab pertanyaan Caca dengan cacian " Wafa ilang! Dan ini semua tuh gara-gara Kakak loe!! Kakak loe yang udah bikin temen-temen gue ilang, ngerti loe!! " Raihan langsung dengan sigap memisahkan kegaduhan antara Lita dan Caca.
Sementara Caca hanya terdiam sedih. Apa benar yang di ucap Lita, soal Kakaknya yang kembali menggila.
" Aku minta maaf Kak, kalo memang Kakak aku penyebab hilangnya teman-teman Kakak " ucap Caca meminta maaf
" Heh maaf aja gak cukup yah, selagi temen-temen gue belum ketemu!! " timpal Lita emosi
" Udah dari pada kalian semua ribut, mendingan malam ini juga kita pergi dari tempat ini, yah? " usul Ibnu menyarankan
" Kayaknya gue setuju apa yang dibilang Ibnu, kita harus keluar dari tempat neraka ini " Frans menyetujuinya untuk keluar dari penginapan angker itu
Semua sepakat. Mereka segera bergegas keluar dari tempat itu malam itu juga. Malam yang cekam, dingin berkabut, sunyi dan sepi. Angin malam terasa mancabik kulit yang tipis.
Mereka berlarian dari tempat penginapa berasa neraka itu, tak peduli dengan jalanan, karena memang tak seonggok mobil atau kendaraan lainnya yang melintas dijalan. Aneh!?
Hingga mereka tiba di perkampungan, dan menubruk dua orang gadis kampung yang tengah melintas dijalan yang sama.
Siapa mereka? Kenapa mereka bisa ada disini? Manusia atau hantu?
KAMU SEDANG MEMBACA
MITOS [ Misteri Tewasnya 3 Srikandi ] ( TAMAT )
HorrorMitos atau Takhayul sering kita dengar di berbagai daerah, sudah tidak asing lagi dengan kata itu. Sebagian orang mempercayai hal-hal yang mungkin terjadi diluar nalar manusia, seperti hal mistis atau yang barbau gaib. Mitos sendiri sering atau sang...