Mungkin sang fajar, dan sayap-sayap burung patah, menyaksikan kita berseteru, selalu tak pernah damai
Tiba-tiba muncul suara orang bernyanyi, tapi yang membuat Mega terpelongo, lagu yang dinyanyikan orang itu sama persis dengan lagu yang diputar Mega diponselnya. Siapa yah?
Suara nya berat. Serak. Laun tapi nyaring.
" Lin, Alinn " panggil Mega dari dalam toilet untuk memastikan kalau yang menyanyi adalah Alin
Namun Alin tak menjawab panggilan Mega, diam tak bersuara. Rasa takut mengalahkan iman Mega, bergegas ia keluar dari dalam toilet. Dan...
" Astagfirullah, Megaa... Bikin kaget aja tau gak, " sontak Alin mengusap dadanya
" Lin loe tadi nyanyi yah? " tanya Mega yang tak menghiraukan ucapan Alin
" Nyanyi dari mana? Gue dari tadi itu stallker ig Bang Bill, kenapa sih loe, kayak orang abis liat setan aja " dengus Alin heran
" Bukan abis liat, tapi tadi itu... " belum lanjut Mega berkata, tiba-tiba teredengar langkah kaki bersamaan dengan suara benda yang terseret di lantai karena gesekannya yang kuat hingga menimbulkan suara
Dua bayangan hitam berjalan di lorong dapur, berjajar, sosok yang satu rambut terurai, wajah tertunduk, dengan sebuah kapak digenggamannya, yang satunya lagi sosok bergaun serba putih, pengantin. Berjalan lambat menghampiri mereka, Alin dan Mega.
AAKKHHH
Alin dan Mega lari ketakutan. Memasuki kamar mereka dengan sigap, dan napas terpenggal-penggal, karena melawan rasa takut yang menerpa. Derunya napas keduanya, membuat semua penguni kamar itu bangun dari alam malakutnya.
" Lin, Meg... Kalian kenapa? " tanya Fifah menghampiri Alin dan Mega
" Di belakang, ada... Ada dia lagi, tapi kali ini bawa temen " ucap Mega terengah-engah napasnya
" Dia? Dia siapa? Temen? Maksud kamu apa? " Fifah tak paham dengan perkataan Mega
Melihat Caca tersadar dari lamunannya, Mega menghampirinya " Ca, loe harus kasih tau Kakak loe jangan gangguin kita terus Ca, Caca " ucap Mega sembari menggoyang-goyangkan bahu Caca, Caca hanya diam menerima.
" Jadi maksud loe, Kakaknya dia yang udah bikin kalian ketakutan? " timpal Lita menunjuk Caca
" Iyah.. Tapi kali ini dia bawa temen " lanjut Mega menjelaskan
" Bener kan apa gue bilang, nih bocah pembawa masalah, udah keluarin aja dia dari sini " dengus Lita hendak menarik Caca keluar kamar, namun Fifah segera menahannya " Lita, jangan Lit, bahaya "
" Bahaya gimana sih Fah, udah jelas-jelas nih anak bikin masalah, karena Kakaknya terus teror kita " sungut Lita kesal
" Tapi kan kita bisa selesain ini dengan kepala dingin, jangan pake emosi " saran Fifah, melihat mereka bertengkar karena ulah Kakaknya. Caca meneteskan air mata nya, kini air mata itu membanjiri wajahnya.
Ketika ketegangan sedang melanda. Saat itu pula pintu berguncang hebat.
BRAKK
AAAKKHHH
KAMU SEDANG MEMBACA
MITOS [ Misteri Tewasnya 3 Srikandi ] ( TAMAT )
HorrorMitos atau Takhayul sering kita dengar di berbagai daerah, sudah tidak asing lagi dengan kata itu. Sebagian orang mempercayai hal-hal yang mungkin terjadi diluar nalar manusia, seperti hal mistis atau yang barbau gaib. Mitos sendiri sering atau sang...