EPILOG

77 6 0
                                    

Bahagiaku menjadi lebih sederhana, ketika aku mengetahui lebih banyak dan banyak lagi tentangmu

__Fadhlan Minallah. A


Fadhlan memperhatikan frame yang berisi foto dirinya dan juga Hanin. Pada foto tersebut, keduanya sedang tersenyum sambil memegang ijazah masing-masing. Pada akhirnya Fadhlan dan Hanin menyelesaikan masa kuliah dan wisuda di waktu yang sama.

"Mas nggak bosan ngelihatin foto itu terus?" Hanin menghampiri suaminya sambil membawa secangkir kopi sevel HPAI favorit Fadhlan. Fadhlan tersenyum mendengar pertanyaan istrinya.

"Gimana mas bisa bosan coba? Kalo di dalamnya ada kamu" ujar Fadhlan menyambut gelas kopi dan meletakkannya di atas meja. "Kamu nggak kerepotan buatin mas kopi? Bawaan kamu berat gini" tutur Fadhlan sambil mengelus perut istrinya. Keduanya saling menatap satu sama lain dan tersenyum karena tangan Fadhlan baru saja dihadiahi tendangan dari dalam perut istrinya.

"Kamu protes sama Abi ya?" tutur Fadhlan lembut membuat Hanin terkekeh.

"Mas dapat salam dari Mas Adit" Tutur Hanin. "bulan depan InsyaAllah kita pulang ke Batam."

"Pulang?" Fadhlan mengernyitkan keningnya. Hanin memang pernah menyampaikan akan lahiran di Batam saja, di rumah orang tuanya dan Fadhlan sangat mendukung hal itu. Namun usia kandungan Hanin baru enam bulan, terlalu cepat jika harus pulang bulan depan.

"Mas Adit InsyaAllah udah ada jodohnya. Mas tahu nggak jodohnya siapa? Mas pasti nggak akan nyangka" Seru Hanin.

"MasyaAllah! Akhirnya, Mas Adit. Tadinya Mas pikir kamunya yang pengen pulang sekaligus menetap nunggu lahiran, dek" Fadhlan ikut berbahagia mendengar kabar dari istrinya. "Bulan depan kayaknya banyak hari penting ya dek. Bulan depan kan juga nikahannya si Yusuf teman satu lingkaran Mas yang sepupunya sahabat kamu."

"Wah, alhamdulillah. Saga nikah bulan depan mas?" Hanin antusias mendengar ucapan Fadhlan. Membuat Fadhlan mengerutkan kening, karena kemarin Fadhlan melihat Hanin menjadikan undangan nikahan Saga sebagai kipas.

"Mas belum kasih tahu kamu ya dek? Dua atau tiga hari yang lalu, Yusuf ke sini antarin undangan. Yang kemarin kamu jadiin kipas" Tutur Fadhlan.

Hanin mengkerutkan kening. "Jadi itu undangannya si Saga toh." Seru Hanin yang di balas anggukan oleh Fadhlan.

"Seneng ya Mas, akhirnya semua orang memperoleh kebahagiaannya masing-masing. Walaupun terkadang di dalam kebahagiaan itu terselip kesedihan dan kekecewaan."

Fadhlan menggenggam jemari istrinya. "Allah selau punya cara untuk membelajarkan hambanya dek. Entah itu tentang kesedihan, kekecewaan ataupun kebahagiaan. Karena satu unsur nggak akan lengkap tanpa unsur lainnya. Semuanya saling melengkapi. Seperti kamu yang Allah hadiahkan untuk melengkapi Mas."

Hanin tersenyum tipis. "Kamu kursus gombalnya dimana sih Mas?"

"Mas nggak gombal, tapi ini kenyataan. Layaknya Fatimah dan Ali yang saling melengkapi, begitulah arti hadirnya kamu untuk Mas. Walaupun kita jauh sekali jika dibandingkan dengan mereka para salafus."

Hanin membalas genggaman tangan Fadhlan dan balas menatap lembut wajah suaminya. "Sabda Cinta-Nya Mas. Karena Dia lah yang telah bersabda akan cinta, hingga kamu dan aku dipersatukan dengan cara yang tak biasa."

_TAMAT_


Assalamualaikum...

Alhamdulillah....

Tulisan pertama aku akhirnya selesai. Terimakasih untuk semua pembaca yang sudah comment, vote dan share cerita ini. Rencananya aku akan buat Spin Of (Cerita Saga dan juga seorang gadis) beri comment untuk teman-teman yang setuju. dan aku punya cerita baru judulnya PAST & FUTURE, ini cerita nyata dari seseorang yang akhirnya aku tulis yang tentunya sedikit aku modif, bagi teman-teman yang ingin baca silahkan cek ya...

TERIMA KASIH... XOXO

SABDA CINTA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang