Sombong

4.2K 146 4
                                    

Hope you like it...

---




"SEKOLAH KITA KEDATENGAN MALAIKAAAATTTT!!!!!!!"

Pekik nyaring itu, seketika membuat seluruh siswi berbondong - bondong keluar kelas masing - masing. Adapula sebagian yang mengintip di jendela. Seketika, akibat teriakan itu, koridor sekolah penuh dengan siswi yang berjajar - jajar rapi. Penasaran dengan, siapakah gerangan malaikat yang dimaksud itu.

Sontak, wajah - wajah para siswi yang awalnya penasaran kini menampakkan wajah terkagum - kagum. Mulut mereka menganga dan mata mereka membulat, kala Regan berjalan dengan gagahnya diiringi Lavran di belakangnya.

Kali ini, Regan memilih membuka jaket jeans nya dan memilih menentengnya dipundak. Satu tangannya ia kantongi di saku celana. Tubuhnya yang atletis begitu menggoda setiap wanita yang melihatnya. Rasanya seperti, ingin hinggap di tubuh itu dan memeluknya erat - erat.

Dengan style yang sangat - sangat modis dan coolboy sekali, begitu menampakkan kharisma seorang Regan. Bahkan, Lavran yang awalnya dinobatkan sebagai siswa tertampan kini harus hempas. Dan Regan lah yang berhasil mendapat gelar itu saat ini.

Para siswi yang menatap Regan sedari tadi tanpa berkedip, kini mereka berteriak - teriak bahagia saat Regan melalui mereka.

"Ituu manusia apa malaikat Tuhan...."

"Ganteng bangeett astagaa..."

"Mass! Aku mau mendampingi dirimu!!"

"Aku mau cintai kekuranganmu!!"

"Tapi kamu gak ada kurangnya masss!!!"

"Dedek jantungaannn!!!"

Begitulah, kira - kira cuplikan para gadis yang, gila akan Regan.

Regan yang masih terus berjalan ke depan dan sesekali menebar pesonanya kini terkekeh kecil. Lavran yang menguntitnya begitu takjub dengan apa yang dilihatnya sekarang. Tak hanya siswi, ibu guru pun turut keluar kantor hanya untuk melihat sosok Regan. Lavran kini melihat sekelilingnya. Menatap kanan dan kiri, tentu saja hanya dipenuhi para gadis yang mengagumi Regan.

Namun untuk para laki - laki, mereka memilih bungkam dan berdiam diri di kelas tanpa memperdulikan keributan diluar. Kecuali, untuk laki - laki setengah perempuan. Tentu saja mereka ikut serta mengamping di sela - sela jendela untuk menonton Regan.

"Buset...gila bener emang nih bocah gantengnye. Jangankan para banci, sampe guruu pun ikutan mantengin die," gumam Lavran sembari menggeleng - gelengkan kepala.

Regan begitu merasa dirinya lah yang paling atas. Dirinyalah yang paling tampan. Dan dirinyalah yang memang patut dipuja - puja.

Regan sangat menikmati apa yang kini tengah dilihatnya. Semua gadis terkagum - kagum melihat Regan.

Kesombongannya menguar. Ia mulai berlagak di hadapan para gadis itu. Berlagak berjongkok dan membenarkan tali sepatu, yang selanjutnya diikuti teriakan nyaring dari para gadis - gadis.

"Aaaaaaaa!!!!!"

"Adduhhhh dia benerin sepatuuu!!"

REGAN [Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang