Pertemuan Pertama

4.1K 137 0
                                    


Hope you like it...








•••



"Lo ngapain si Ra ke toilet tapi gak pipis?" Kesal Franca.

Kala melilat Lalora yang hanya berdiri mematung tanpa ada niatan apapun untuk sekedar buang air saja.

"Lo tadi gak liat?" Tanya Lalora.

"Liat apa?"

"Pak Duwi."

"Ya liat lah! Masa orang segede itu gue gak liat?"

"Ih bukaaan...."

"Ya terus?"

Lalora diam. Ia sedikit bingung untuk memberi tahukan kepada Franca saat ini.

"Pak Duwi ngeliatin gue teruss!"

Seketika Franca bungkam. Namun, kemudian tawanya membuncah kala Lalora mengatakan hal itu.

Lalora memicing. Ia tidak mengerti mengapa Franca dapat tertawa seperti itu ketika dia sendiri merasa sangat risih dan tidak nyaman. Apa yang lucu? Apa yang lucu dari ceritanya sehingga membuat Franca tertawa terbahak - bahak seperti itu? Lalora merasa kesal. Ia merasa, keluhannya hanya lelucon disini.

Setelah puas tertawa, Franca mengatur napasnya kemudian berbicara pada Lalora.

"Huh huh...capek gue ehehe.." kata Franca. Lalora menatapnya malas, kemudian memalingkan wajahnya dari Franca.

"Lo serius Ra diliatin sama Pak Duwi?" Tanyanya dengan mati - matian menahan tawa.

Lalora hanya mengangguk sembari menyilangkan kedua tangannya di dada dan bersandar ke tembok putih kamar mandi itu.

"Sebelumnya, gue mau ngasih tau nih Ra,"

Sontak Lalora menegakkan tubuhnya kala mendengar ucapan Franca. Franca pun terlihat serius sekarang.

"Apa Fran?" Tanya Lalora penasaran.

Franca menarik nafas dalam - dalam kemudian mengehembuskannya kasar.

"Pak Duwi itu, suka anak dibawah umur" ungkapnya, "ya, mirip - mirip pedo lah."

Sontak, mata Lalora membulat dan ia ternganga. Dirinya seakan membeku di tempat kala mengetahui apa yang sebenarnya.

Pak Duwi? Seseorang yang menurut Lalora jika dilihat dari luarnya adalah sosok bijaksana, tegas dan disiplin. Ternyata memiliki sebuah kepribadian seperti itu.

Lalora tak habis pikir. Ia menggeleng kemudian bergidik. Ada perasaan ngeri kala mendengar kata itu. Mengingat raut wajah Pak Duwi yang tidak biasa saat menatap Lalora. Tatapan penuh, nafsu?

"L-lo...serius?" Tanya Lalora takut.

Franca mengangguk mantap, "bahkan satu SMA aja udah tau, buktinya juga udah banyak."

"Contoh?"

"Banyak kok, anak SMA sini yang dilamar Pak Duwi tiba - tiba, cantik - cantik lagi," ungkap Franca, "bahkan mantan istri Pak Duwi aja banyak banget,rata - rata SMA kelas 11 gitu, ada anak SMP pula."

REGAN [Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang