Hari Pertama

2.8K 106 8
                                    


Hope you like it...


***

Lalora membaringkan diri di atas ranjangnya dengan bungkus kain bergambar hello kitty.

Menelentangkan tubuh, kemudian lama menatap langit - langit kamarnya yang dihiasi origami bintang warna - warni.

Kamar bernuansa merah muda dan putih itu nampak lucu ketika banyak pernak - pernik yang menghiasi di tiap sudutnya.

Klek! Pintu kamar Lalora terbuka. Dan menghadirkan sosok laki - laki berumur yang tengah tersenyum hangat ketika melihat putrinya.

"Pah, lain kali ketuk pintu dulu, gimana kalo Lora lagi gak pake baju?"

Seketika wajah Andi kikuk dibuatnya. Andi menggaruk - garuk kepalanya yang tidak gatal kemudian duduk canggung di ranjang Lalora.

Lalora bangkit, dan duduk menghadap Ayahnya itu.

"Iya, maafin Papa ya," ujar Andi.

Lalora mengangguk kemudian tersenyum tipis.

"Kok gak kelihatan seneng?" Tanya Andi kemudian.

Lalora mengernyit, "kenapa harus seneng Pah?"

"Lhoh kan tadi habis jalan sama pacarnya,"

Seketika mata Lalora membulat kemudian menggelengkan kepala kuat - kuat.

"Enggak Pah! Itu bukan pacar Lora! Cuma temen,"

Andi terkekeh geli melihat tingkah putrinya. Diusapnya lembut rambut Lalora, kemudian Andi berdiri.

"Yaudah Papa keluar dulu, nanti jam 7 siap - siap makan malam ya, Mbak Wina masak enak hari ini," ujar Andi.

Lalora hanya mengangguk seraya tersenyum tipis. Andi meninggalkan Lalora. Kemudian ia kembali berbaring.

Pikirannya melayang jauh entah kemana. Berdiam diri memandang langit - langit kamar, tanpa ada niatan untuk bergerak.

Bukan soal Ardi. Dia bahkan sama sekali merasa biasa saja pergi dengan Ardi sore tadi. Tak ada kesan menarik. Bahkan, yang membuatnya tetarik adalah indahnya kerlap - kerlip lampu kota. Bukan yang membawanya berkeliling kota.

Ia menghela nafas panjang.

Drrtt!!

Ponselnya tiba - tiba bergetar. Sontak Lalora mengalihkan pandangannya yang semula menghadap ke langit - langit kamar, kini mengarahkan pandang ke ponselnya.

Sebuah pesan dari nomer tidak dikenal.

Otaknya mencoba mengabaikan pesan itu. Namun hatinya, seakan - akan bergejolak memintanya untuk membuka pesan dari nomer tersebut.

Kini otaknya kalah. Lalora lebih memilih menuruti kata hatinya.

Dibukalah pesan itu. Namun pesan yang ia dapati adalah,

+628324266666: Pesan ini telah dihapus

"What the???!" Umpatnya, "segampang ini gue dipermainin,"

REGAN [Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang