Pandora Box

545 86 19
                                    

Sebuah ruang makan dengan nuansa kekeluargaan yang kental dapat Irene rasakan, berbanding terbalik dengan nuansa yang sering ia rasakan ketika makan malam bersama ibunya.

Malam ini adalah pertemuan keluarga antara keluarga Bae dan keluarga Choi. Seharusnya Irene tidak perlu hadir di makan malam ini, hanya saja Sehun terlalu khawatir jika Ibunya akan menghancurkan segalanya, jadi Sehun membawa kakaknya untuk meredam emosi ibunya yang bisa meledak sewaktu-waktu. Lagi pula kakaknya itu sangat pandai berkonfrontasi sekaligus mempengaruhi lawan bicara jadi seratus persen kehadiran Irene sangat dibutuhkan.

Mereka saling berbincang, berbasa-basi hingga akhirnya Sehun membuka suara.

" Tuan Choi Hyunsik, saya berniat untuk menikahi putri Anda" ucap Sehun dengan suara cukup tegas walau ada sedikit getaran di suaranya.

Pria baya berkacamata yang duduk dengan santai itu tersenyum menatap Sehun.

" Apa kau bersungguh-sungguh?" tanya Tuan Choi

" Tentu saja"

" Sejujurnya aku terkejut. Aku kira putriku berkencan dengan orang lain, ternyata dia mengencani cucu laki-laki keluarga Tuan Bae"

"Perihal menikah, kau sudah bertanya Arin secara pribadi?" Tanya Choi Hyunsik yang dibalas anggukan oleh Sehun.

" Arin. Apa jawabanmu?"

" Aku mengiyakan lamarannya" balas gadis itu lembut, masih tertunduk walau jelas rona merah menghiasi wajahnya.

" Kami berniat menikah akhir bulan ini" ucap Sehun yang membuat Tuan dan Nyonya Choi terdiam dalam keterkejutan.

" secepat itu?" tanya Nyonya Choi akhirnya buka suara.

" Kami pikir lebih cepat lebih baik" jawab Sehun mantap.

Irene mengedarkan pandangannya.

" Akhir bulan? bulankah itu sekitar sepuluh hari lagi? Kau yakin?" tanya Nyonya Choi bertanya tapi di saat bersamaan menyakinkan dirinya jika ia tidak salah dengar.

" Iya" balas Sehun mantap.

" Bukankah itu sangat terburu-buru?" balas Nyonya Choi.

" Sehun dan Arin sudah berkencan selama setengah tahun dan mungkin itu terasa sangat singkat jika mereka memutuskan untuk menikah sekarang" ucap Irene mencoba membujuk sebelum kartu AS ia keluarkan

"Tapi menikah bukan karena singkat atau lamanya mereka berkencan, selagi mereka siap dan tahu tanggung jawab mereka. Bukankah itu yang terpenting?" lanjut Irene.

" Itu benar" ucap Nyonya Bae

Irene mengamati jika sebenarnya Tuan Choi tidaklah semenyeramkan yang diberitakan. Setelah mengamatinya beberapa saat, Irene berencana mengeluarkan kartu AS ketika dibutuhkan tapi jika kata-kata indahnya bisa membujuk Keluarga Choi tanpa harus mengungkapkan fakta jika putri mereka tengah mengandung, itu jauh lebih baik. Di satu sisi ia bisa melindungi nama baik keluarganya, di satu sisi itu tidak membuat keluarga Choi kecewa pada putri kedua mereka.

" Yewon-ah, bagaimana denganmu. Kau siap jika menikah akhir bulan ini?" tanya Nyonya Choi. Cukup lama Arin terdiam hingga akhirnya ia menjawab.

" Aku siap untuk menikah akhir bulan ini"

Wajah Nyonya Choi masih diliputi keraguan sementara suaminya sudah mulai yakin.

" Sepertinya kalian benar-benar dimabuk cinta" ucap Tuan Choi.

Irene sudah mulai senang, rencana tanpa kartu AS berhasil, sampai akhirnya Nyonya Choi menyerangnya.

" Tunggu. Jika Sehun dan Arin menikah bulan ini, bukankah itu artinya mereka akan mendahului Nona Bae?" ucap Nyonya Choi

Gangnam Avenue 9Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang