Sigh

504 69 16
                                    

Irene keluar dari mobilnya dan berjalan membuka gerbang rumah Song Minho, dia sedikit curiga dengan adanya sebuah mobil mewah dan dua mobil terparkir di depan rumah musisi itu. Tapi ini juga bukan pertama kalinya jadi Irene mengabaikannya. Irene membunyikan bel rumah itu. Wajah cerah Choi Hyunsuk terpampang jelas ketika pintu itu dibuka. Hyunsuk ingin mengatakan sesuatu tapi Irene hanya tersenyum dan berlalu masuk ke rumah begitu saja.

Irene berjalan masuk tanpa tahu apa pun dan matanya membulat sempurna ketika melihat betapa ramainya situasi ruang tengah rumah itu. Dan mereka memegang kamera tengah merekam.

" Kenapa kau tidak mencegahku untuk masuk?" bisik Irene pada Hyunsuk.

" Tadinya aku ingin mengatakannya, tapi Noona langsung masuk begitu saja" balas Hyunsuk yang kini berdiri di samping Irene.

Irene membungkuk dan menarik Hyunsuk ke arah studio musik milik Mino yang berada di area belakang.

" Kenapa banyak kamera di sini? Mereka sedang syuting apa?"

" Mino-hyung sedang kolaborasi membuat lukisan dengan ayahku untuk pameran perusahaan, mungkin itu untuk video dokumenter" balas Hyunsuk.

" Jadi mereka staff agensi?" tanya Irene dan Hyunsuk mengangguk.

" Untung saja" gumam Irene.

" Kenapa noona ke sini? Jennie dan Lisa noona sedang world tour mereka sekarang ada di Jepang"

" Aku hanya mampir sebentar" jawab Irene.

Hyunsuk berdiri mengambil sekotak jus dari lemari pendingin untuk Irene dan mengambil susu pisang untuk dirinya sendiri. Ia juga mengambil kripik kentang dari nakas.

" Noona?"

"Hng?"

" Bagaimana rasanya punya adik?"

" Kenapa bertanya?"

" Hanya ingin tahu saja" balas Hyunsuk.

" Kau akan punya adik?" tanya Irene, dan Hyunsuk tersenyum dan mengangguk.

" Jika kau ingin jawaban jujur, punya adik itu merepotkan. Tapi positifnya kau tidak sendirian, kau bisa mengganggunya jika kau bosan" ucap Irene lalu tertawa.

" Sepertinya noona sering mengganggu adik noona"

" Itu memang hobiku. Tapi kau tahu setelah dia menikah, aku tidak bisa mengganggunya lagi. Itu membuatku sedikit kesepian" ucap Irene seraya memasukan kripik kentang ke mulutnya.

" Kenapa noona tidak ikut menikah saja" pernyataan polos Hyunsuk berhasil membuat Irene terhenyak.

" Apa kau pikir semudah itu?" tanya Irene.

" Bukankah noona hanya perlu menemukan orang yang mencintai dan menyayangi noona?"

" Kau masih kecil, lihat sepuluh sampai lima belas tahun yang akan datang. Aku yakin pemikiranmu tidak lagi se-simple itu"

" Umurku dua puluh tahun, aku tidak sekecil itu"

" Kau tahu cinta dan pernikahan itu hal yang berbeda"

" Kenapa itu berbeda?" tanya Hyunsuk lagi.

" Dibanding mendengar jawabanku yang akan membuatmu berada di jalan yang tak seharusnya. Kenapa tidak kau coba tanya ayah atau ibumu?" balas Irene.

" Mereka pasti akan menggodaku" ucap Hyunsuk.

" Aku akan menjawab pertanyaanmu, tapi aku tidak akan bertanggung jawab dengan apa yang kau lakukan di masa depan"

" Memang apa yang akan aku lakukan di masa depan?"

" Mungkin apa yang aku katakan akan mempengaruhi cara berpikirmu" jawab Irene.

Gangnam Avenue 9Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang