Gangnam Avenue A29

441 74 23
                                    

Irene masih terduduk di meja kerjanya, ia membolak-balik lembar dokumen yang baru saja sekertaris Kim berikan padanya. Kepalanya semakin pusing ketika ia mendapat pesan dari Jeon Somi. Kemarin ia menyuruh Somi untuk memeriksa hal-hal yang berkaitan dengan Petral Oil, dan hasilnya jauh melebihi dugaannya. Irene masih berbicara dengan Somi sementara tangan kirinya mengacak rambutnya dengan kasar. Mungkin jika divisualisasikan akan ada asap dari kepala Irene. Perempuan itu mengakhiri panggilan telepon itu dan berjalan keluar ruangannya sembari mengetik pesan singkat di ponselnya.

Irene duduk menikmati makan siang ketika Sehun menghampirinya dan duduk di hadapan Irene. Irene mengerakkan tangannya menyuruh Sehun untuk menikmati makanan yang sudah ia pesan.

" kau kenal dengan putri Presiden Moon dari Petral?"

" Sheryl Moon?"

" Exactly. Take her out to a dinner" ucap Irene yang berhasil membuat Sehun tersedak jus apel yang baru saja ia teguk.

" seperti yang sering noona katakan. Aku pria beristri" ucap Sehun menatap Irene tak percaya dengan ucapan kakaknya.

" aku tidak punya informan dari Petral. Bahkan sekarang aku tidak tahu apa yang sedang direncanakan bibi selain fakta jika bibi sedang mencari sertifikat tanah di pulau Nami"

" jika aku menuruti keinginan kakak untuk dinner dengan Sheryl, apa yang bisa aku dapatkan darinya? Sejak presiden Moon membunuh kekasihnya, gadis itu berubah menjadi monster"

" karena itu aku menyuruhmu menemuinya, satu-satunya keinginan gadis itu adalah menghancurkan ayahnya"

Sehun menatap kakaknya, mencoba menyelami pikiran Irene yang kini mulai sedikit jauh dari jangkauan orang di sekitarnya.

" sejujurnya, akhir-akhir ini kakak berubah menjadi bukan diri kakak yang sebenarnya. Jika kakak tidak berhenti sampai di sini, aku takut jika kekhawatiran ibu benar-benar menjadi kenyataan" ucap Sehun masih menatap Irene.

" kau tahu, aku seperti ini karena aku ingin melindungi kalian semua"

" itu hanya kekhawatiran kakak sendiri. Kami semua baik-baik saja, dan akan tetap seperti itu" jawab Sehun

" apa kematian putramu dan kakek tidak cukup membuktikan jika kita semua memang berada dalam bahaya? Berhenti bersikap naif dan pelajari situasi yang terjadi" ucap perempuan itu menatap tajam adiknya.

" jika nanti aku mati dan meninggalkan kalian, kau adalah satu-satunya orang yang menggantikan posisiku untuk mengatur semua hal yang berhubungan dengan keluarga Bae. Kau tidak tahu seberat apa hal itu karena kau belum melihat jelas seberapa besar pasukan milik musuhmu" lanjut Irene.

Irene mengeluarkan selembar kartu dan memberikannya pada Sehun.

" untuk apa memberiku voucher diskon untuk toko wine yang underrated seperti ini?" tanya Sehun.

" datanglah ke sana dan berikan voucher itu ke pelayan yang ada di sana"

" kau menyuruhku untuk membeli wine?"

" iya,aku ingin minum-minum"

" berhentilah minum alkohol, itu tidak baik untuk mu"

" aku sedang berusaha menguranginya, beli saja wine buah dengan alkohol rendah"

.

.

.

Irene menyuruh Sehun untuk pergi menemui Baekhyun dan kawan-kawan. Menurut Irene, Sehun perlu untuk mengetahui banyak hal mulai sekarang. Ada banyak rahasia di keluarganya yang tidak ia ketahui jadi Irene perlu memberitahunya sebelum semuanya terlambat.

Gangnam Avenue 9Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang