Obsession

588 76 17
                                    

Bahkan tidak terasa Irene telah menjalankan tanggung jawabnya sebagai Presiden direktur Baesang Group selama tiga bulan. Selama tiga bulan itu, ia belum pernah memiliki waktu untuk dirinya sendiri tanpa berpikir masalah perusahaan. Setelah beragam berita negatif tentangnya beredar dan sekali timnya menjentikan jari. Berita itu turun dan menghilang dengan sendirinya. Akhirnya masa tenang datang juga.

Entah karena Bona dan Jisoo ada di rumahnya atau karena timnya berhasil mendapatkan aliran dana gelap perusahaan. Irene mengeluarkan seluruh bir dari lemari pendingin, dua kotak ayam goreng dan pizza yang dibawa oleh Jisoo dan Bona tersaji di atas meja ruang tengah.

Sudah lama tiga cucu cantik Ketua Bae itu tidak berkumpul bersama. Bona sibuk berperang melawan media dan manipulasi keluarga ayahnya sementara Jisoo hidup dengan tenang mengurus script dramanya, dan jelas Irene yang sibuk mencari musuh tentunya. Ketiganya masih berbincang, cerita Bona dan Jisoo membuat Irene tertawa terbahak-bahak, sesekali ia memukul Bona karena gadis itu terus melontarkan cerita yang menurut Irene sangat absurd.

" Aku dengar eonni baru saja mendepak Yuri eonni dan Tuan Go dari Baesang?" tanya Bona.

" Dengar dari mana? Baru tadi pagi aku melayangkan surat pemecatan"

" Eonni tidak tahu? Bibi Jung baru saja membuat keributan di rumah kakek" balas Bona.

" Harusnya mereka malu untuk menampakkan diri di depan kakek" gumam Irene.

" Apa kakek baik-baik saja?"

" Ayah bilang, kakek dan nenek baik-baik saja" balas Jisoo.

" Jang Yuri menggelapkan dana pajak selama lima tahun. Tidak heran tunggakan pajak perusahaan yang ia pimpin tujuh kali lipat lebih besar dari yang lain"

" So problematic" gumam Jisoo

" Entah itu kesalahan dalam mendidik atau memang karakternya seperti itu" gumam Jisoo

" Mungkin gabungan dari keduanya" balas Bona.

" Keserakahan manusia lebih menakutkan dari setan" lanjut Bona.

" Bukankah keburukan berasal dari bisikan setan?" tanya Jisoo membuat Irene tersenyum lalu meneguk bir miliknya.

" Menurutmu siapa yang lebih menakutkan antara manusia dan setan?" tanya Irene tiba-tiba, membuat Bona dan Jisoo menatapnya heran walau mereka masih membalas pertanyaan Irene.

" Setan" balas Jisoo dan Bona bersamaan.

" wae?"

" Bukankah semua keburukan berasal dari setan?" jawab Jisoo

"setuju" kata Bona.

" Malang sekali nasib setan itu" ucap Irene. Mendapat tatapan aneh dari dua gadis di hadapannya.

" Menurutku tidak sepenuhnya kejahatan itu salah setan. Manusia punya akal dan pikiran kan? Apa gunanya itu?"

" Mungkin kejahatan pertama adalah salah setan tapi kedua, ketiga dan seterusnya adalah salah manusia itu sendiri karena tidak bisa menahan nafsunya" lanjut Irene.

" Kenapa tiba-tiba pembicaraan ini menjadi serius dan sangat berat seperti ini?" tanya Bona yang membuat Jisoo dan Irene tertawa.

" Apa kalian tidak ingin makan ramyun?" tanya Irene.

" Mau, eonni yang masak kan?" balas Jisoo mendapat tatapan sebal dari Irene.

" Bona yang akan memasaknya" jawab Irene.

" Kenapa aku?"

" Karena setiap kita berkumpul kau hanya makan saja. Sekarang giliranmu yang memasak"

" Ok" balas Bona lalu berjalan ke arah dapur.

Gangnam Avenue 9Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang