Jendral Pembuka Jalan

592 93 28
                                    

Sehun masih sibuk menghubungi Irene tapi ponsel perempuan itu dalam keadaan Flight mode, karena ia yakin semua orang sedang memburunya meminta penjelasan langsung darinya. Perempuan muda yang duduk di sampingnya mencoba menenangkan.

" Mungkin, eonni perlu waktu untuk menyendiri. Aku tahu eonni tidak akan melakukan sesuatu yang merugikan dirinya sendiri. Dia perempuan yang penuh dengan perhitungan"

" Bibi Jung, bukan orang yang akan membiarkan orang yang mencari masalah dengannya bebas begitu saja"

Sebuah mobil berhenti di depan mobil milik Sehun. Sebuah mobil yang jelas tak asing. Sehun keluar dari mobilnya dan menghampiri kakaknya. Suara klakson dari mobil yang baru saja lewat mengagetkannya.

" Noona tidak apa-apa?" tanya Sehun.

" Menurutmu?" ucap Irene balik bertanya.

" YA! Kau bodoh atau bagaimana, bisa-bisanya mengajak wanita hamil keluar malam-malam" ucap Irene memarahi Sehun.

" Harusnya aku yang marah. kenapa noona yang memarahiku?" teriak Sehun kesal.

" Sudahlah, cepat masuk. Malam ini menginaplah di sini" ucap Irene seraya memasukan password gerbang.

Sudah lewat tengah malam dan kini Irene duduk ditemani wine dan adik juga adik iparnya.

" Noona benar-benar menjatuhkan bom"

" Aku sudah sering mengatakannya. Bibi Jung saja yang tidak bisa menutup mulutnya"

" Noona sudah melewati banyak hal. Aku kira hanya karena si brengsek itu berselingkuh, noona memutuskan pertunangan ternyata ada yang lebih mengerikan"

" Bagaimana dengan ibu? Apa ibu mengatakan sesuatu?"

" Ibu sepertinya terkejut. Ibu tidak mengatakan apa pun"

" Arin-ah, beristirahatlah dulu. Udara malam tidak baik untuk mu" ucap Irene.

Sehun membawa istrinya ke kamar tamu yang baru saja Irene bersihkan.

" Bagaimana dengan bibi Jung dan Yuri setelah melihat foto-fotonya?" Tanya Irene pada Sehun yang tengah berjalan ke arahnya.

" Entahlah, aku langsung pergi dari sana"

" Noona?"

"Hng"

" Sepertinya keluarga Bibi Jung sedang merencanakan sesuatu" ucap Sehun.

" Aku baru saja menyadari jika ada hal yang salah padaku di hari ketika aku tidur dengan Arin. Seseorang memasukan obat perangsang ke minumanku"

" Tadinya ada seorang wanita yang mengikutiku ke kamar, dia juga berbisik jika aku tidak akan bisa lepas darinya"

" Aku pikir awalnya mereka berencana memanfaatkan aku. Mereka membuat scenario aku tidur dengan wanita itu, mungkin merekam atau memfotonya dan menggunakannya sebagai ancaman. Nasib baik, aku berakhir dengan Arin"

" Kau yakin?"

" Aku mengirim orang dan mereka bilang, wanita yang menggodaku bekerja untuk bibi Jung"

" Sebaiknya noona berhati-hati. Noona baru saja menjatuhkan bom, mungkin akan ada serangan balasan"

" Dia tidak sedang membidik aku. Sangat jelas jika bibi mengincar posisi Presdir Baesang. Satu-satunya calon kuat adalah Kau. Targetnya bukan aku tapi dirimu. Dia tidak pernah menyangka jika kau berakhir menikah dengan keluarga Choi yang jelas memperkuat posisimu"

" Aku kira dalam waktu dekat tidak akan ada serangan balasan. Dia sudah cukup dipusingkan dengan scandal perselingkuhannya. Aku berbaik hati tidak mempublikasikannya dan hanya menunjukan pada keluarga saja"

Gangnam Avenue 9Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang