11 - Friend

539 78 0
                                    

Jungkook masuk ke dalam mobil dengan tergesa-gesa. Membuka pintu penumpang lalu masuk ke dalamnya. Lantas mobil itu melaju. Jungkook menyandarkan punggungnya. Memilih memejamkan matanya. Memikirkan bagaimana ia nanti tiba di rumahnya disambut dengan wajah cantik Jieun. Memikirkan bagaimana caranya agar Jieun mau tidur dengannya. Memeluknya hangat hingga pagi. Berbalut selimut sambil merasakan usapan tangan Jieun di kepalanya. Atau sekedar menerima ciuman Jieun di dadanya yang telanjang. Kebiasaan tidur dengan tidak memakai bajunya itu masih tidak bisa ia hilangkan walau dengan Jieun sekalipun.

Semua itu tidak sesuai dengan apa yang ada dalam pikirannya. Ia menatap bingung rumah besar yang ada di depannya. Mobil yang sedang ia tumpangi itu memasuki garasi yang ia tidak kenali sama sekali. Ia mulai merasa ganjal mengapa hyungnya mengajaknya kesini. Bahkan rumah itu sama sekali tak Jungkook kenali.

"Hyung, ini rumah siapa?"

Pertanyaan Jungkook tidak disahuti oleh seseorang di depan. Orang itu hanya melepas sabuk pengaman lalu membuka pintu mobil dan keluar. Jungkook menatap bingung pemuda di depannya itu. Mengamati setiap gerak-gerik pemuda itu dengan mulut terbuka. Jungkook masih belum sadar apa yang terjadi. Ia mengikuti untuk keluar mobil dan ikut masuk ke rumah itu.

Pintunya terbuka lebar. Ia melihat-lihat dalam rumah dengan menyembulkan kepalanya di sisi pintu. Merasa tidak ada siapa-siapa, ia pun masuk. Berdiri sambil mengamati seisi ruangan. Tak ada satupun yang ia kenali. Pandangannya terus mengitari objek-objek yang ada. Sampai ia tak sadarkan diri karena kepala belakangnya dipukul dengan keras. Menyebabkan ia yang terjerembab ke depan.

Dirinya itu dibawa ke dalam sebuah kamar. Ditidurkan di atas sebuah ranjang putih gading. Seorang pemuda yang membawanya itu membuka dua kancing teratas Jungkook. Tahu jika Jungkook lebih suka tidak memakai baju jika tidur. Setidaknya ia membuka kancing teratas Jungkook untuk membiarkan dadanya tersapu udara rumah.

Pintu kamar terbuka. Menampilkan sosok pemuda yang bertubuh tinggi dan berkulit tan. Ia menyuruh pemuda tadi untuk keluar kamar dengan gestur mukanya. Pemuda itu menurut, ia mengangguk lalu keluar kamar. Kini, bersisa Jungkook dengan pejaman mata yang terlihat sakit. Pemuda yang bermula berada di dekat pintu, mendekat. Menatap lekat wajah Jungkook yang tak sadarkan diri. Ingin tersenyum tapi tak bisa diungkapkan.

Pemuda itu memilih untuk mengambil buku bacaan. Duduk di sofa dengan kaki yang disilangkan. Menenggerkan kacamata di hidungnya yang mancung. Walau ini sudah malam, namun pemuda itu berkeyakinan bahwa Jungkook akan sadar setelah ini.

Perkiraannya jarang sekali salah. Acap kali ia tepat sasaran. Obsidiannya beralih menatap deretan kata berhuruf hangeul. Menatap jendela sekilas. Menghirup udara dalam dalam sebelum menghempaskan kasar. Kakinya disilangkan. Punggungnya menyandar pada kursi yang didudukinya. Obsidiannya berjalan mendatar mengikuti arah kalimat. Lembar demi lembar dibukanya. Otaknya menelan habis makna dalam kalimat.

Di sisi kasur, kelopak mata Jungkook bergetar. Membuka perlahan hingga Sang Empunya dapat melihat penerangan lampu berlapis emas itu. Sedikit menggerakkan kepalanya sebelum merasakan denyut di belakang kepalanya. Denyutan yang datang saat kepala Jungkook bergerak walau hanya berputar beberapa sentimeter. Tangannya memegangi atas kepalanya. Memijat perlahan. Tak lupa dengan kerutan di dahinya akibat rasa pening yang ia terima.

Pribadi itu mencoba untuk duduk. Obsidiannya mengitari selimut dan seprai yang ia tiduri. Jelas sudah di otaknya jika itu bukan miliknya. Bau ruangan itu juga tidak menunjukkan bahwa itu kamarnya. Lantas obsidiannya mengitari ruangan barangkali ada seseorang yang bisa menjelaskan pertanyaan yang bersarang. Dimulai dari pintu hingga ia terpaku melihat sosok yang sedang duduk bersandar dengan buku diatas pahanya. Tak lupa kacamata yang bertengger cantik di batang hidungnya yang tinggi.

Sweet But Psycho [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang