17 - Love

884 56 2
                                    

Jika boleh memilih, Jieun akan memilih tinggal sendiri saja. Sayang Seokjin yang notabenenya sudah merencanakan dan mengatur strategi itu tak memperbolehkan dirinya untuk membangun rumah sendiri untuk tempat tinggalnya. Pun bagaimana adik kecil Seokjin membujuknya agar ia menempatkan satu rumah dengan Jieun. Bukan ide buruk. Jungkook akan sepenuhnya menjaga Jieun lahir dan batin. Senang sekali rasanya bisa mengandalkan Jungkook untuk menjaga Jieun. Menjadikan kesempatan terbaik Jungkook untuk semakin menguasai Jieun. Adalah trik bodoh Jungkook untuk semakin memikat Jieun.

Jungkook tahu bahwa Jieun tipe orang yang tidak mudah jatuh cinta. Pun Jieun tak pernah membiarkan hidupnya penuh dengan cinta. Karirnya lebih berharga daripada merasakan cinta. Membantu ayahnya adalah suatu bentuk bakti Jieun kepada ayahnya. Bersama sepupunya, Lee Taeyong, bersama-sama menggarap perusahaan ayahnya di dua bidang yang berbeda. Ayahnya itu semakin tua. Jieun tak kuasa membiarkan ayahnya seorang diri membawa dua nama perusahaan ternama di bidang yang sama sekali tak ada kaitannya. Ayahnya memang masih ahli dalam perkelahian. Bagaimanapun ayahnya memegang rahasia yang begitu besar. Mengingat bahwa Jieun mengetahui dimana letak surat wasiat berharga milik Ayah Seokjin tinggal. Yang berarti itu adalah ayah angkat dari Jungkook.

Hari-hari Jieun memikirkan keadaan ayahnya sambil menyelesaikan pekerjaannya. Sesekali menelpon guna mengusir rindu yang menyeruak. Ia membiarkan ayahnya untuk menikmati masa tuanya sendirian. Tuan Lee bukan tipe orang yang mudah sedih dan meratapi apa-apa yang sudah hilang. Menerima kenyataan itu sulit. Sulit untuk dilupakan. Tuan Lee pun harus ikhlas menerima. Adalah cara terbaik untuk menghibur dirinya setelah meninggalnya ibunya Jieun. Sedih saat mengenang di hari kematian istrinya. Hanya sehari saja, sambil mengingat kenangan indah bersama. Tak terkecuali Jieun yang mempunyai banyak sekali kenangan indah bersama ibunya.

Kendati Tuan Lee sudah ditinggal oleh istrinya, ia tak pernah merasa sendiri sebab anak bungsunya itu selalu menemaninya. Sesekali sangat sibuk dengan pendidikannya. Sebab masih di bangku kuliah. Pernah muncul di benak Jieun untuk menyekolahkannya di luar negeri. Namun adiknya sendiri yang menolak bahwa ia enggan untuk meninggalkan ayahnya sendiri. Tuan Lee tidak masalah jika harus tinggal hanya dengan pelayan rumah dan satpam. Berkebun hanya ditemani tukang kebun. Menikmati hari tuanya seorang diri.

Jieun yang memikirkan saja sudah sedikit khawatir. Mencoba menyingkirkan semua pikiran negatif. Alih-alih memikirkan dirinya yang sudah jelas menjadi target utama. Ia lebih sering memikirkan ayahnya yang suatu saat akan tak mampu melawan pertarungan mendadak. Jieun menggosok gelas kotornya hingga bersih. Lalu beralih ke cucian lainnya sampai tak satupun tak diselimuti busa. Memikirkan hal-hal tentang keluarganya membuatnya tak sadar bahwa baru saja Jungkook meletakkan gelas kotornya di depan Jieun, di wastafel. Wastafel warna perak itu lubangnya tak telihat. Hanya cucian berlapis busa sabun dan air yang mengalir dengan pelan. Jieun mengaturnya agar tidak memancar dengan keras.

Selesai dengan cucian kotornya, ia beralih melangkah menuju ruang tengah. Mengambil remote TV lalu duduk di sofa. Jungkook menghampirinya dan ikut duduk di samping Jieun. Merentangkan tangannya di atas sandaran sofa. Ikut menikmati tayangan televisi yang membuatnya sekali melihat langsung merasa bosan. Jieun hanya mengisi waktunya saja. Tidak benar-benar ingin menonton televisi. Lagipula, dirinya bosan membaca buku. Puluhan buku yang telah ia tamatkan satu bulan ini membuatnya ingin berpindah keseharian. Mengurusi pekerjaannya lalu membaca buku. Ingin ikut berperang bersama Jungkook saja dilarang. Selain latihan menembakkan pistol di setiap akhir pekan, dirinya terkadang menyelesaikan rencana pekerjaan kedepannya. 

"Noona, apa kau sungguh-sungguh dengan ucapanmu? Aku tidak dibodohi, kan?" 

"Kau memang bodoh," jawab Jieun tanpa mengalihkan pandang.

"Wah, bodoh begini mempesona," belanya karena tak terima dibilang bodoh. Dirinya memang mempesona. Siapa yang tak takluk dengan pesona Jungkook. Jieun saja sesekali jatuh ke dalamnya. Bagaimana wanita yang yang selalu mendambakan Jungkook? Gadis-gadis diluar sana sangat ingin dilepas segelnya oleh Jungkook. Direnggut keperawanannya oleh seorang Jeon Jungkook tentu tidak masalah. Sampai-sampai ibu hamil saja ingin dekat-dekat dengan Jungkook agar anaknya mirip dengan Jungkook. Mitos yang sering Jieun dengar dari orang-orang.

Sweet But Psycho [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang