10 - Lost

711 91 8
                                    

Sebagian besar manusia di bumi akan beraktivitas saat matahari menduduki singgasana. Lalu akan beristirahat saat bulan menggantikannya. Tradisi yang menjadi kodrat. Dimana malam telah menjadi magnet manusia untuk segera terlelap. Berlayar pada lautan mimpi. Berlabuh pada pelabuhan yang hanya bisa digapai Sang Pemimpi.

Rupanya hal itu dibantah oleh sekelompok mafia. Dimana mereka hanya bertempur di malam hari dan mengendap-endap di siang hari. Tak lain halnya dengan Jungkook. Lelaki yang disebut-sebut tampan sedunia ini sedang menjalankan misi. Dimana ia harus menemui orang yang berusaha meneror Jieun. Entah apa niat orang tersebut. Hingga membuat Jungkook murka dan turun tangan.

Disinilah ia berada. Berhadapan dengan para lelaki yang berpakaian tak berbeda jauh dari Jungkook—serba hitam. Mata tajam Jungkook menatap dendam satu persatu mata lawan. Bersiap untuk menghantamkan kepalan tangannya. Ia sudah gesit berlari bahkan menghindar dari kepalan tangan yang ingin menghantam. Saling baku hantam dengan hanya menggunakan ilmu bela diri.

Jungkook itu cerdik. Bagaimanapun lawannya yang berhasil mematahkan Jungkook, Jungkook akan segera mencari jalan keluar. Tentu saja dengan segala sifat keras kepalanya yang begitu kuat. Jiwa pemberontaknya akan keluar jika sudah seperti ini. Emosi yang meledak-ledak, dendam di benak, keinginan yang menggebu, semua Jungkook kerahkan malam ini, mungkin hanya sedikit. Terkadang Jungkook menjadi orang yang tidak bisa bersabar. Selalu harus detik itu juga. Agar dirinya puas.

Satu-persatu lelaki yang menyerang Jungkook gugur. Dengan bantuan yang datang terlambat dari hyungdeulnya itu mampu membuat Jungkook tak patah semangat. Jiwanya menggebu. Terus. Semua demi Sang Pujaan Hati yang sedang menanti di layar kaca bersama Namjoon. Jungkook tak memperbolehkan Jieun untuk ikut ke lapangan. Sebagai gantinya, ia mempersilakan Jieun untuk menonton dan memimpin bersama Namjoon di depan layar monitor milik Namjoon.

"Tes."

"Aktif!" sahut member untuk Namjoon.

"JM loncat ke lantai 2! Suga hyung dan Jhope tetap kelabuhi! RJ hyung lihat spion! V tembak sekarang! JK masuk dari pintu belakang!" titah Namjoon dari seberang sana. Membuat member segera bergegas untuk melaksanakan perintah Namjoon.

RJ—Seokjin—menatap diam-diam mobil yang terhenti tak jauh di depannya. Dari jarak itu, ia dapat melihat seseorang dalam mobil itu menengok keadaan di sampingnya lalu menutup spionnya. Lelaki bermasker hitam itu terlihat membenarkan topinya, lalu menoleh ke belakang. Belum sadar jika seseorang di dalam mobil belakangnya itu sedang memperhatikan dirinya.

Seokjin terkejut ketika melihat stiker kecil di salah satu sudut kaca mobil belakang milik lelaki bermasker hitam itu. "Kupu-kupu,"lirihnya.

"Apa hyung? Kurang jelas," sahut Namjoon ingin meminta pengulangan.

"Aku melihat tanda kupu-kupu," ulang Seokjin

"Dimana?" tanya Namjoon. Jieun yang mendengarnya pun terkejut. Teringat sesuatu.

"Di kaca mobil belakang. Kecil. Hampir tidak terlihat jika tidak diperhatikan benar-benar."

"Ok noted! Kerja bagus hyung!" puji Namjoon pada Seokjin.

Gulatan belum juga berhenti. Jungkook mendobrak pintu utama dan masuk dengan tergesa-gesa. Berteriak menyuruh Sang Penghuni untuk keluar. Amarah yang tergambar di raut wajahnya. Tangannya mengepal hingga buku jarinya memutih. Pandangan matanya mencari-cari dan menelisik setiap sudut ruangan.

Rupanya kedatangan Jungkook disambut dengan para pria berbaju hitam. Tak lupa masker yang menutupi hingga Jungkook tak bisa mengenali. Namun pandangannya tak luput dari seorang lelaki yang berdiri di tengah dengan topi yang bertengger manis di kepalanya. Jungkook yakin, inilah Bos dari para pria ini. Terlalu mencolok, pikir Jungkook.

Sweet But Psycho [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang