Typo bertebaran ya
——————————
Hidup membutuhkan penderitaan. Tujuan dihidupkan adalah untuk diberi derita. Kemudian mereka akan berusaha untuk melawan derita itu untuk menghasilkan kejayaan. Setiap manusia pasti menginginkan hidup selalu sejahtera. Namun, sebagian dari mereka sadar bahwa masalah dan derita yang mereka terima adalah tantangan untuk mereka agar tahu seberapa besar mereka mampu untuk melewatinya. Manis dan pahit adalah rasa yang setiap orang dapat merasakan dalam kehidupannya. Mengais lebih banyak pahit untuk mendapat manis yang sempurna. Atau terus mengeluh ingin merasakan manis yang sempurna, namun tidak didasari keinginan untuk berjuang.
Namjoon adalah salah seorang dari mereka yang lebih banyak membutuhkan waktu untuk sendiri. Bertujuan untuk menghabiskan kesehariannya untuk mengais hal-hal yang menurutnya harus ia tahu. Ia sadar bahwa hal-hal pahit dalam hidup itu adalah langkah menuju manis yang sempurna. Ia harus bisa melewati rasa pahit yang banyak itu agar secara utuh dapat menarik rasa manis dari ujung sana.
Walaupun bergerak sendiri, ia tak pernah takut akan konsekuensinya. Sebahaya apapun itu jika untuk perusahaan yang telah diwariskan ayahnya, ia akan menghadapinya. Pun amanah yang harus ia jaga bersama saudara-saudaranya yang lain. Ia tahu hal yang dilakukannya sekarang adalah tidak sopan. Menggeledah berkas-berkas perusahaan milik seluruh karyawan dengan bantuan pasukan yang sudah ia kerahkan. Tidak mungkin ia mencari sendiri di kantor yang mempunyai banyak lantai ini. Tak lupa ia menutup akses jalan untuk masuk ke kantor setelah mengabari bahwa hari ini seluruh karyawan diliburkan.
Menyelematkan beberapa berkas yang ia rasa harus diselamatkan. Ia telah mendengarkan beberapa prediksi yang akan terjadi dari Yoongi. Pria dengan kemampuan tak terkiranya itu membeberkan seluruh kemungkinan yang ia rasakan. Maka dari itu awalnya ia melarang Namjoon untuk pergi sendiri. Namun, pemuda berperawakan seperti model itu tetap bersikukuh untuk berangkat sendiri.
Tangan Namjoon sudah mengambil beberapa berkas yang akan ia bawa. Pun beberapa anak buahnya menemukan berkas-bekas yang dirasa ganjal dan harus diselidiki. Namjoon memutuskan untuk ke ruangan bawah tanah menggunakan lift. Dengan segala kecanggihan teknologi, hanya orang-orang terpercaya saja yang dapat masuk ke dalamnya, yaitu dengan menempelkan kartu identitas ke sensor di atas angka-angka. Namjoon melupakan hal itu. Lantas ia memutuskan memindai identitasnya melalui bola matanya. Mendekatkan wajahnya pada pemindai setelah memencet tombol menuju ruang bawah tanah.
Kakinya melangkah keluar lift. Ruangan yang telah di desain secantik mungkin dengan kecanggihan teknologi itu terlihat sangat mewah. Pintu kaca terbuka otomatis setelah memindai sidik jari Namjoon. Duduk di sebuah kursi dengan meja panjang lantas membuka laptopnya. Ia melancarkan aksinya untuk melacak seluruh CCTV yang menjadi lintasan pertarungan. Kalau perlu ia akan memblokirnya. Tak lupa ia mengubah sistem keamanan ruang bawah tanah.
"Pintu belakang aman. Chim dan Jhope, bisa kalian melompat pagar dari arah jam 2? Di dalam pintu utama ada 4 penjaga," titah Namjoon yang pasti di dengar lewat earphone kecil mereka.
"JK dan IU tidak ada di sini," ujar Jimin dengan mata yang mengawasi sekitar.
"JK aku menyuruhmu untuk menjadikan IU umpan terlebih dulu, bukan ke tempat penyimpanan." Namjoon menghela nafas berat.
"Lagi pula berkasnya hilang," jawab Jungkook membuat semua yang mendengar terdiam kaku. Tak terkecuali Jieun, ia menjadi merasa bersalah.
"Baiklah baiklah. Sekarang cepat menyusul yang lain dan masuk lewat pintu depan. Secara terang-terangan. Mereka akan mempersilakanmu. Setelah berhasil sampai ke dalam, Chim dan Jhope akan menyerang penjaga depan dengan tenang. Jangan sampai memancing penjaga lainnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet But Psycho [M] ✔
FanficJungkook, pria manis yang selalu mencuri perhatian Noona berparas cantik itu. Terlalu manis sampai membuat Noonanya bergidik ngeri merasakan sifat Jungkook. Terlalu posesif, namun masih menyisakan kesan manis. Bagaimanapun Jungkook adalah manusia, y...