Jungkook frustasi setengah mati. Setelah ditinggal begitu saja saat berada di puncak, ia mencoba untuk membujuk Jieun untuk menyelesaikan. Membuntuti kesana kemari untuk terus meraih tangannya. Namun Jieun tak mengindahkan sama sekali. Gadis itu memilih berangkat ke kantor. Lebihnya lagi berangkat bersama Seokjin. Jungkook mengerang frustasi untuk kedua kalinya pagi ini.
Ditolak mentah-mentah setelah dibuat melayang. Rasa-rasanya Jungkook ingin mengumpat pada Seokjin. Lelaki itu dengan wajah tidak berdosanya datang ke rumahnya dengan alasan memberi lauk. Dirinya sudah berkutat dengan peralatan makan sejak sebelum Jungkook datang. Memberikan senyum terbaiknya sebelum berangkat bersama pujaan hati. Jungkook sudah mencak-mencak begitu Jieun tak mengindahkan. Bahkan kakak tertuanya itu hanya membalas lambaian tangan. Mengelus kepalanya lembut persis seperti kakak memberikan afeksinya kepada adik tersayangnya.
Wajah sang adik yang ditekuk itu membuat Seokjin tertawa kecil. "Taehyung, temani adikmu ini ya," pintanya menatap Taehyung yang baru saja keluar dari kamar mandi. Jungkook semakin uring-uringan bagaimana dengan santainya Taehyung keluar dengan pakaian rumah dan rambut yang masih basah. Tampan sekali. "Berarti tadi malam Noona tidur dengan Hyung?!" cercanya tak terima. Berbicara sambil menunjuk Jieun dan Taehyung bergantian.
"Wow, santai adik kecilku." Taehyung pura-pura ketakutan dengan pertanyaan Jungkook. Kakinya berjalan mendekati Jungkook. Mendekatkan bibirnya ke rungu Jungkook.
"Hanya mandi bersama," sahut Jieun secara tiba-tiba. Baru saja Taehyung membuka mulutnya. Ia menunjukkan senyum simetrisnya kemudian terkekeh. Jawaban tiba-tiba Jieun membuat Taehyung tak kalah kaget dari wajah Jungkook. Pemilik gigi kelinci itu memajukan bibir bawahnya. Semakin tebal saja bibir bawahnya. Pipinya menggembung gemas seperti perut kelinci. Setelahnya membuat Taehyung tergelak tawa. "Bukan aku yang mengatakan," terang Taehyung mengedikkan bahu. Jari panjangnya meraih Sandwich.
Perasaan Jungkook kesal berkali-kali lipat. Jieun pandai sekali pagi ini membuatnya jengkel. Ditambah dukungan kakak-kakaknya. Apa yang sudah direncanakan sejak ia tak ada di rumah? Bahkan ia tak ikut memindahkan barang ke rumah baru. Jieun dan Seokjin memilih melanjutkan untuk keluar rumah. Lantas memasuki mobil Jieun yang semula dikendarai oleh Jungkook. Dimana tempat Jungkook mendapatkan kenikmatan yang tak terusaikan. Menjadikan Jungkook harus menahan. Kesalnya menjadi semakin membara. Sampai hampir gila. Ia ini baru datang ke rumah. Bukan sambutan baik yang ia dapatkan. Melainkan membuatnya kesal setengah mati. Tau begitu tadi Jungkook menahan nafsunya saja.
"Masih ada gadis lain untuk membantu memuaskan. Perlu aku telponkan salah satu dari mereka?" tanya Taehyung dengan kekehan.
"Bagaimana Hyung tau?" Jungkook menatap Taehyung dengan mata bulatnya. Ikut duduk di seberang Taehyung. Masih dengan muka ditekuknya.
"Melihat bajumu yang sedikit dimasukkan dengan berantakan tentu aku tau. Belum lemas ya? Aduh kasihannya adik kecilku. Dilepaskan begini," ejek Taehyung seraya memperagakan. Jemari tangannya membentuk seperti memegang sesuatu, lantas diayunkan satu kali.
Jungkook memakan sandwich dengan kesal. Mengunyahnya, sangat tidak bisa dibilang menikmati. Memikirkan bagaimana Seokjin dan Jieun di dalam mobil berdua. Harusnya tadi ia saja yang menggoda Jieun. Melihat Jieun lemah dengan pakaian berantakan, lalu menggiringnya di atas kasur. Hanya dapat dibayangkan. Alurnya tidak begitu.
Apa aku sedang dikerjai oleh Noona? Ia mengusak rambut belakangnya acak.
Dirinya menjadi malas untuk pergi ke kantor sekarang. Mengingat ia pernah ditolak mentah-mentah oleh Jieun, setelah itu mengadu pada Seokjin. Berlanjut bertemu Jieun di ruangan Seokjin. Otaknya sedang melihat mengulang memori dimana ia dipermalukan oleh alur kehidupan. Setelahnya dibuat jatuh cinta kepada Jieun. Lagi dan lagi. Sama sekali tidak berniat untuk berpaling. Jieun saja terlalu indah untuknya. Melebihi apapun. Ditatap berkali-kali pun tak akan bosan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet But Psycho [M] ✔
FanfictionJungkook, pria manis yang selalu mencuri perhatian Noona berparas cantik itu. Terlalu manis sampai membuat Noonanya bergidik ngeri merasakan sifat Jungkook. Terlalu posesif, namun masih menyisakan kesan manis. Bagaimanapun Jungkook adalah manusia, y...