-
“Lo jangan kayak hujan dong, yang udah tahu sakitnya jatuh tapi masih mau kembali!” gemas Xela menatap Agatha sengit. Gadis ini bodohnya kelewat batas, dengan mudahnya dia bilang akan kembali mengejar Bara? Cih, bener-bener bodoh.
Agatha mengeleng. “Bara itu dunia gue, kalau gue berhenti artinya dunia gue juga berhenti.”
Xela mengeram. “Tapi lo bukan dunianya Bara, kalau lo lupa dunianya Bara itu Aletta!”
Agatha tersentak, dia memandang Xela dalam. “Xel, gue emang seburuk itu kah buat pasangan sama Bara?”
Xela mengeleng. “Bara yang terlalu buruk buat bisa pasangan sama orang sebaik lo.”
Agatha tersenyum, senyumnya lebar namun hanya dirinya sendiri yang tahu itu hanya senyum palsu. Bagaimana bisa dia yang terlalu baik untuk Bara? Agatha tertawa dalam hati.
“Gue ke kelas duluan ya, Xel.” Agatha pamit, gadis itu melangkah meninggalkan kantin untuk menuju kelasnya.
Agatha melangkah masuk kedalam kelas dan duduk disamping Aletta yang sedang membaca sebuah novel Agatha Christie. Selain cantik, Agatha tahu bahwa Aletta juga senang membaca novel-novel terjemahan luar negeri yang berbau misteri.
“Eum, hi?” sapa Aletta ketika Agatha duduk disampingnya. Agatha merasa mereka terlalu awkward sekarang. Aletta yang ditemuinya di minimarket berbeda dengan Aletta yang sekarang, atau justru Agatha yang berbeda?
“Hi.” Agatha membalas sekenanya.
“Tadi aku dengar kalau yang dorong kamu ke kolam gengnya Nesa, yang nyandung kamu Edo, udah aku laporin ke BK.”
Untuk sejenak Agatha terdiam, dia tak mengerti kenapa Aletta tetap sebaik itu padanya walaupun tahu kalau dia dengan terang-terangan menghindari gadis itu.
“Aletta?”
Aletta menoleh keningnya berkerut samar, kedua mata bulatnya yang hari ini dilapisi softlens berwarna hijau sedikit membesar. “Ya?”
“Boleh meluk? Makasih banget!” kata Agatha dan tanpa aba-aba dia memeluk Aletta dari samping. Agatha ingin memperbaiki hubungannya dengan Aletta. Dia tak ingin menjauhi orang sebaik Aletta hanya karena gadis itu disukai Bara.
***
“Gue bilang jauhin Agatha! Lo cuma coba rebutin orang-orang yang dekat sama gue karena gue pernah rebut Letta dari lo. Tapi gue bilang, jauhin Agatha, gue nggak peduli lo mau ambil siapapun dari gue kecuali Agatha. Ngerti lo?” ucap Bara. Sekarang dia sedang berhadapan dengan Gevan dibelakang sekolah. Gevan tak tahu kenapa Bara mengajaknya bertemu sebelumnya, namun sekarang semuanya terasa begitu jelas.
“Lo suka Agatha apa Aletta?” tanya Gevan telak membuat Bara sedikit terkejut.
“Lo dari dulu selalu egois, buktinya lo ambil Aletta walaupun tahu gue suka sama dia. Dan sekarang? Lo mau gue jauhin Agatha? Emang lo siapanya Agatha?”
Bara menatap Gevan tajam. Mata elangnya membara. “Gue nggak pernah suka milik gue didekatin siapapun.”
Gevan terkekeh sinis. “Kalau gue bilang gue suka sama Agatha. Mau apa lo?”
Bara mengernyit sesaat sebelum maju dan mencengkram kerah seragam Gevan. “Gue nggak main-main. Turutin ucapan gue atau gue bunuh lo.” suara Bara dingin mencekam, raut wajahnya berubah menakutkan, urat-urat lehernya terlihat mengerikan.
Namun, Gevan tak takut sama sekali. Dia melepaskan cengkraman Bara dikerah-nya.
Gevan tersenyum miring. “Of course, gue nyaman sama Agatha tapi masih suka sama Aletta. Lo bisa milih salah satu dan lepasin salah satu buat gue.”
Bara terdiam sesaat. Gevan menepuk bahunya. “Jangan egois karena kalau lo egois gue bisa lebih egois lagi. Btw, jangan lupa entar malem ada balapan, lo lawan gue.”
Gevan kemudian kembali berlalu namun baru beberapa langkah dia berbalik dan memandang Bara lagi. “Dan lo harus tentuin siapa cewek yang lo pilih malem ini juga, ajak dia ke tempat balapan, biar semua tahu siapa cewek Xavier Gabara.”
***
Next? Vote 500, coment 500. Aturannya masih kayak biasa kalau nggak sampai aku bakal update minggu depannya!
Bubay,
kharlynUlle.
20 Januari 2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
Iridescent [SUDAH DITERBITKAN]
Fiksi RemajaSebab, sejauh apapun Agatha berusaha mendapatkan hati Bara semuanya akan tetap sama; percuma. Untuk apa melakukan hal yang sia-sia, kan? Sama saja seperti hidupnya yang palsu. [CERITA TELAH DITERBITKAN] #04 on fiksiremaja [17 Februari 2020] #05 on...