"Kasar tapi manis"
-Dhevano🌹🌹🌹
•••Suasana di dalam bus antara Dhevan dan Diva tak ada bedanya seperti di halte tadi. Bukannya diam, mereka malah sibuk berdebat.
"Nyebelin banget sumpah! Ngapain ngintilin gue mulu?!" Diva yang risih diikuti terus oleh Dhevan akhirnya protes. Dhevan mengedikkan bahunya tak peduli lalu duduk di kursi kosong yang ada di samping Diva.
"Gue takut nyasar, eh nanti kasih tau gue ya kalau udah di jalan Mawar" ucap Dhevan seenaknya,duduk dengan tenang di samping Diva lalu menyumpal telinganya dengan earphone. Tapi Diva menarik earphone itu sampai lepas, memang cari gara gara ni cewek.
"Mending nyasar aja deh, biar besok lo gak sekolah lagi. Dan gue akhirnya tenang..."
"Yeuu... Mau gue tebas lu?"
"Sini!! Siapa takut!
"Ekhmm... Kalian berdua bisa diam? Kalau punya masalah dalam hubungan selesaikan dengan cara baik baik" ibu ibu yang lewat di depan Diva dan Dhevan menengahi, ucapannya membuat Diva diam sebentar untuk mencernanya.
"Hah?"
"Hah?! Heh bu, saya gak pacaran sama cowok menyebalkan ini. Amit amit duh gustiii" Diva yang mengerti pun akhirnya mengkomat kamit, mendorong bahu Dhevan agar menjauh.
"Sabar mbak, pacarnya jangan digituin. Kasiann"
"What the f--"
"Jan ngomong kasar, ini tempat umum sayang" Dhevan bukannya mengelak malah memperpanas suasana. Lihat aja, akan Diva nyusrukin ke selokan! Biar gak ganteng lagi! Eh :)
"Tuh mbak... Pacar ganteng nya udah bicara baik baik"
Diva yang malas membalas ocehan ibu ibu itu lebih memilih diam, mengabaikan Dhevan yang tertawa kecil.
"Muka lo anjir, asem banget keliatannya" ledek Dhevan sambil berusaha menahan diri agar tidak tertawa ngakak.
"Bodo amat yaa... Bentar lagi nyampe jalan mawar, cepet turun dan tinggalin gue" balas Diva, memalingkan wajahnya dari Dhevan. Sebelah pipinya menggembung tanda ngambek.
"Kok gitu sih sayangku"
"Najis bangsat!"
"Uwu pacar aku marah"
"Double najis!! Jauh jauh lo!"
Diva malu karena menjadi pusat perhatian, berbeda dengan Dhevan yang bersikap bodo amat.
🍒🍒🍒
•••Malam harinya, keluarga kecil Kevin berkumpul di ruang makan, tentu saja untuk melakukan kegiatan rutin yang tidak boleh terlewatkan yaitu makan malam bersama.
"Gimana hari pertama di sekolah? Menyenangkan?" tanya Keysa lembut saat anaknya baru saja bergabung bergabung di meja makan. Disana sudah ada Kevin dan putrinya yang asik mengobrol.
"Biasa aja, mama tau? Anak teman mama itu sangat menyebalkan, astagaa..." adu Dhevan sambil menerima nasi yang diberikan Keysa. Keysa yang mendengar keluhan Dhevan hanya terkekeh geli.
"Maklumi saja, orang tuanya juga menyebalkan... Tapi kamu harus berteman dengan mereka. Mereka akan menjagamu dan mereka juga yang akan mengerti kamu Dhevan" ucap Keysa mengabaikan tatapan sengit yang Dhevan berikan padanya. Lihat kedua alisnya yang menyatu, dahi yang berkerut, mata menajam, dan bibir yang mendumel sebal. Ia tau putranya tidak suka dengan perkataannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dhevan's Personality
Teen FictionDhevan, pemuda yang tumbuh bersama seseorang yang tidak sengaja ia ciptakan sebagai tameng pelindungnya. Alter yang muncul karena tekanan emosianal yang tinggi akibat kecelakaan yang menimpanya. Sosok dingin, kuat, serta dewasa berhasil membuatnya...