🍒 1 -Sksd-

15.7K 740 218
                                    

"Pindah berarti... Punya teman baru, lingkungan hidup baru, suasana baru, dan pacar baru"
-Dhevano

🍒🍒🍒
•••

Pulang sekolah, Dhevan janjian dengan pacarnya di Cafe. Katanya ada yang ingin dibicarakan, Dhevan menurut saja sekaligus ketemuan buat melepas rindu karena sudah lama gak menghabiskan waktu bersama. Alasannya sih karena tidak punya waktu luang.

Saat pacarnya datang, senyuman Dhevan mengembang. Ia berfikir pacarnya itu akan memeluknya lalu mengecupnya. Tapi, semua bayangannya itu tidak menjadi nyata.

"Aku mau putus!" to the point.

"Lohh kenapa?" tanya Dhevan, terkejut dengan permintaan pacarnya ini, bukankah selama ini diantara mereka tidak pernah ada masalah.

"Kamu itu aneh! Aku bingung karena kamu selalu berubah ubah kepribadian! Aku tidak tahan dengan semuanya!"

Deg!
Lagi lagi karena alasan itu, ia selalu diputuskan dengan alasan yang sama.

"Hanya itu? Aku bisa---"

"Aku muak! Kamu tiba tiba selalu marah, manja, kekanak kanakan! Aku cape Dhevan! A-aku gak ngerti kamu itu sebenarnya kenapa! Pokoknya kamu itu aneh!" si cewek tak menghiraukan atensi seluruh pengunjung Cafe yang memperhatikan ke arah mereka, intinya ia bertemu Dhevan ingin mengakhiri semuanya

Plak!

"Lo berani bentak gue?! Dan lo berani malu maluin gue di tempat umum seperti ini?!" entah kenapa, sikap Dhevan yang manis dan lembut hilang begitu saja, sama dengan ucapan cewek itu. Kepribadiannya selalu berubah ubah.

"Hiks... Bajingan!"

Plak!

Cewek itu balas menampar Dhevan, ia yang sekarang adalah mantan Dhevan segera pergi dari Cafe yang menjadi saksi bisu putusnya Dhevan dengannya.

Dhevan memandang tangannya yang barusan menampar cewek itu, amarahnya mulai mereda. Ia mulai kembali ke dirinya yang semula.

"Arrghh!! Sialan!! Kenapa harus muncul lagi sih!"

🌹🌹🌹
•••

"Dhevan pulang~~" ucap Dhevan lesu saat baru saja sampai ke rumahnya, saat masuk ke rumah dan hendak merebahkan dirinya di sofa tapi tidak jadi karena dihadapannya sudah ada mama nya yang berkacak pinggang di depannya dengan muka garang.

"Sekarang kenapa lagi hm?" lihat! betapa pekanya mama nya ini.

"Dhevan putus sama---"

"Mantan ke 24, oke sip. Sekarang masuk ke kamar, kemasi barang barangmu--"

"Mama ngusir Dhevan?! Astagaa maa, masa cuma diputusin Dhevan sampe diusir sih. Jahat banget sih ma" sela Dhevan, kebiasaan nya selalu memotong ucapan seseorang.

Pletak!!

Sang mama memukul kepala anaknya itu, suami dan anak sama saja. Sama sama berfikiran pendek, sama sama playboy, sama sama keras kepala dan masih banyak lagi kesamaan nya.

"Belum selesai ngomong! Main motong aja, maksud mama... Kemasin barang barang kamu, kita akan pindah" jelasnya, Dhevan membelalak kaget.

"Pindah lagi?! Astagaa... Enggak ah, nanti Dhevan pindah ke sekolah baru lagi? Terus harus adaptasi lagi... Ahh gak mau!" tolak Dhevan keras, lihat! Betapa keras kepalanya dia.

"Salahin papamu, kerjaannya tuh yang bikin kita pindah"

"Sekarang kita akan pindah kemana?"

"Bandung"

Dhevan's Personality Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang