"Dulu kita hanya sebatas orang asing yang tak mengenal satu sama lain, namun sekarang kita sudah terikat dalam takdir yang tak terduga."
.
Mau bikin konflik kok malah gak tega :v
..
.
Yang ngomen aku kasih Dhevan
Apalagi yang vote🌹🌹🌹
•••1 jam yang lalu
Dhevan mendorong troli dengan malas, lalu memandang rak yang dipenuhi oleh berbagai merk makanan maupun minuman.
(Pict from PIN)
"Beli apa ya?" gumam Dhevan.
Karena tak mau ambil pusing, Dhevan pun memilih apa saja yang ia lihat. Bodo amat kalau Diva tidak suka apa yang ia beli.
Setelah satu troli belanjaan penuh Dhevan pun lantas membawanya ke kasir, matanya melihat total belanjaan yang terpampang jelas. Lalu langsung membayarnya.
Sebelah tangannya menenteng dua kresek sekaligus, sedangkan tangan yang lainnya meraba hp di saku sweater abu-abunya.
"Hallo Ma?"
"Kamu dimana?"
"A-aaa Dhevan lagi di... Dhevan lagi di rumah Sandy."
"Bohong..."
"Hehe tau aja kalau Dhevan lagi boong." ucap Dhevan disertai kekehan kaku. Setiap tebakan mamanya pasti selalu tepat.
"Tapi beneran kok, tadi Dhevan ke rumah Sandy. Cuma sekarang lagi melakukan tugas negara, jad--aduh!" ucapan Dhevan terpotong saat bahunya tersenggol, alhasil handphone yang ia genggam jatuh.
"Aduh! Maaf kak gak sengaja." ucap seseorang yang menyebabkan handphonenya jatuh.
"I-ini, h-handphonenya retak." ucapnya mengambil handphone milik Dhevan lalu memberikannya, cewek itu menunduk takut Dhevan akan memakinya.
Dhevan mengulas senyum manis, "Gak papa. Cuma retak doang." ucap Dhevan lalu menerima hp miliknya.
"Maaf ya kak, sekali lagi maaf."
"Iyaa, ah gue duluan ya. Lain kali hati-hati kalau jalan." ucap Dhevan lalu berlalu meninggalkan cewek yang diam-diam memperhatikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dhevan's Personality
Teen FictionDhevan, pemuda yang tumbuh bersama seseorang yang tidak sengaja ia ciptakan sebagai tameng pelindungnya. Alter yang muncul karena tekanan emosianal yang tinggi akibat kecelakaan yang menimpanya. Sosok dingin, kuat, serta dewasa berhasil membuatnya...