PART 17 🍒~Hah?~🍒

5.6K 491 432
                                    

"Seorang teman bisa disebut teman saat mereka menerimamu apa adanya, dan mereka tidak akan pergi meninggalkanmu hanya karena kamu berbeda."

.

.

.

.

Hei seyeng 🙌
Niat mau pendek tapi nembus 2k kata :/
Maklum oke kalau kepanjangan terus bosen
.

.

.

.

.

.

.

Ada yang baca kagak jam segini? Gak kapok emang, hp pernah disita tetep aja begadang
Maap kalau ada typo, mata gak bisa diajak kompromi

.

.

.

.

🍒🍒🍒
•••

Dhevan bangun tengah malam, jam menunjukkan pukul setengah dua belas. Dan perutnya mendadak tidak bisa diajak kompromi.

"Haaahh lapar!" Dhevan langsung keluar dari kamarnya, hendak menuju dapur untuk mencari makanan.

Saat sudah sampai di dapur, Dhevan diam memandang isi kulkas. Tak ada cemilan ataupun makanan jadi. Semua hanya bahan-bahan yang harus dimasak dulu.

Karena situasinya dalam keadaan genting, Dhevan terpaksa harus bertarung dengan alat-alat dapur yang belum pernah ia sentuh sama sekali.

"Hilihh masak mie doang masa gak bisa. Pasti bisa dong!" monolog Dhevan, menarik napas dalam-dalam sebelum mengambil panci dari dalam pantry. Padahal dalam hati berkomat kamit menangguhkan keselamatannya dan keutuhan dapur kesayangan mamanya.

•••

PRANG!!

Keysa yang sedang bergelung dalam selimut hangatnya terlonjak kaget saat mendengar keributan dari luar.

Mata belum sepenuhnya bangun dan kesadaran belum terkumpul.

Tapi beberapa detik kemudian rasa was-was menyerbunya. Feelingnya tidak enak.

Dan benar saja, saat melihat keadaan dapurnya yang berantakan membuatnya sedikit histeris.

"Astaga Dhevaaan!! Kamu ngapain!"

Dhevan yang tercyduk oleh mamanya langsung tersenyum masam, siapapun tolong selamatkan nyawanya.

Lantai yang basah karena air tumpah, panci gosong, dan kompor yang menyala. Dhevan berniat masak mie atau membakar dapurnya.

Dan sekarang disinilah dia berada, duduk di kursi ruang makan. Diinterogasi oleh mamanya yang sedang berkacak pinggang penuh intimidasi.

"Maap ma, Dhevan laper." ucap Dhevan, satu-satunya agar membuat mamanya luluh adalah dengan memelas disertai tatapan bak anak kecil.

Dhevan's Personality Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang