"Disaat kamu siap untuk mencintai, kamu juga harus siap untuk kehilangan. Jatuh cinta kadang semenyakitkan itu."
Typonya dipantau ya bun :'
-HAPPY READING!-
🌹🌹🌹
•••Ardan tidak menyentuh makanannya sama sekali, ia lebih tertarik pada orang yang sedang duduk bersila disebrangnya. Ia hanya terpisah oleh meja kecil yang diatasnya terdapat berbagai macam fast food.
"Kak Arvin."
"Ya?" Arvin menoleh ke arah Ardan, tatapan polosnya beradu pandang dengan Ardan yang sepertinya hendak menanyakan sesuatu.
"Kok aku cuma tau kak Arsen daripada kak Arvin?"
Sebelah tangan Arvin menopang dagunya di atas meja, sedangkan sebelah tangannya yang lain memegang sumpit yang mengapit potongan ayam yang tadi dipesan Dhevan secara delivery.
"Gimana jelasinnya ya?" gumam Arvin.
Ardan antusias menunggu Arvin untuk menceritakan semuanya, sedangkan Arsa memilih acuh. Ia lebih perhatian dengan makanannya, mengisi perutnya lebih penting daripada mendengar Arvin yang akan bercerita.
"Arsen itu karakter yang paling dominan dalam tubuh Dhevan." jelas Arvin, sumpit yang ada ditangannya digerakan asal. Jujur saja, membuat Dhevan tidak sadar lalu harus bersaing dengan Arsen untuk muncul itu sangat sulit.
"Ngerti?" tanya Arsa saat melihat Ardan yang hanya diam, sepertinya sedang mencerna penjelasan yang Arvin berikan.
"Ngerti dikit, tapi gak ngertinya banyak."
"Aish... Jadi gini, Arsen itu kepribadian milik Dhevan yang lebih dominan muncul. Dan Arsen juga bisa nguasain Dhevan selama berbulan-bulan. Kalau gak salah, Arsen pernah ngambil alih Dhevan selama delapan bulan." Arvin menunda acara makannya, menunggu Ardan yang pastinya akan kembali bertanya.
"Delapan bulan? Lama banget, kalau kak Arvin paling lama sampai berapa lama?" tanya Ardan.
"Aku cuma mampu sampai seminggu."
"Tunggu aku pusing." Ardan menghentikan Arvin yang akan kembali berbicara.
Arsa mendecak disela suapan makanannya, "Udah diem, kalian berisik."
🍒🍒🍒
•••Langkah Diva semakin cepat saat mendengar suara tawa dari arah halaman rumah Dhevan. Dan ternyata disana terdapat Ardan yang sedang mengomel lalu disusul tawa yang ditujukan pada kucing yang bulunya sudah sedikit basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dhevan's Personality
JugendliteraturDhevan, pemuda yang tumbuh bersama seseorang yang tidak sengaja ia ciptakan sebagai tameng pelindungnya. Alter yang muncul karena tekanan emosianal yang tinggi akibat kecelakaan yang menimpanya. Sosok dingin, kuat, serta dewasa berhasil membuatnya...