PART 11 🍒~Mall~🍒

5.5K 416 150
                                    

"Berapa banyak orang yang sudah menyakiti hati dan juga mentalmu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Berapa banyak orang yang sudah menyakiti hati dan juga mentalmu?"

🍒🍒🍒
•••

Pagi harinya, pukul tujuh. Dhevan bangun dengan kepala berdenyut sakit.

"Aishh..."

Dhevan berjalan gontai ke arah kamar mandi, badannya sudah sangat lengket. Ia tak ingat kejadian yang dialaminya, Dhevan sudah menebak pasti dia muncul lagi seharian kemarin.

Saat bercermin, Dhevan terkejut melihat wajahnya babak belur.

"Lahhh, ini kenapa?" tanya Dhevan sambil menekan lukanya yang sudah diobati. Siapa yang mengobatinya?

"Huhh, pasti--"

"Dhev!! Cepat keluar!! Temen-temen kamu datang," suara Keysa menggelegar di luar kamar mandinya.

Keysa menggedor pintu kamar mandi Dhevan, "Aduh iya ma! Iyaaa!" teriak Dhevan dari dalam.

Keysa mendengus, memilih untuk membereskan tempat tidur putranya itu.

Tak lama kemudian, Dhevan keluar dari kamar mandi. Keysa terkejut saat melihat beberapa luka yang terdapat pada wajahnya.

"Lho! Muka kamu kenapa?! Kamu berkelahi sama siapa?! Bandel! Terus mama dapet telepon dari wali kelas, kamu juga bolos?! Bandel bandel bandel!" ucap Keysa kesal sekaligus khawatir.

"Aduh maaa!! Dhevan gak ingat apa-apa, bukan Dhevan ta-tapi Ar-- eh! Tapi bekas luka ini keren kan?! Dhevan terlihat sangar, aduh! Apasi maa," Dhevan mengaduh saat Keysa mencubit pinggangnya kuat.

"Nggak keren! Nggak macho! Nggak sangar! Mama khawatir sama kamu, Dhevan." ucap Keysa, Dhevan tau. Sekesal-kesal mamanya pada dirinya, mamanya itu selalu khawatir padanya.

"Dhevan gak papa, Arsen juga gak pa--"

"Nanti mama berencana membawa kamu ke luar negeri untuk terapi selanjutnya. Siapa tau kamu akan sembuh Dhev, seperti 9 tahun yang lalu. Dan---" ucapan Keysa dipotong cepat oleh Dhevan.

"Dhevan nggak mau terapi lagi! Menyakitkan,"

"Tapi--"

"Nggak mau maa," lirih Dhevan pelan, sorot matanya meredup ketakutan.

"Okee oke, cepat bersiap. Teman-temanmu menunggu, dan jaga kepalamu agar tidak terbentur." ucap Keysa sambil mengelus pucuk kepala putranya.

🌹🌹🌹
•••

🌹🌹🌹•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dhevan's Personality Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang