Dhevan, pemuda yang tumbuh bersama seseorang yang tidak sengaja ia ciptakan sebagai tameng pelindungnya. Alter yang muncul karena tekanan emosianal yang tinggi akibat kecelakaan yang menimpanya.
Sosok dingin, kuat, serta dewasa berhasil membuatnya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🌹🌹🌹 •••
3 bulan yang lalu...
Lucy merogoh sebuah buku dengan cover warna hitam dari dalam tas, lalu menunjukkannya kepada Dhevan.
"Aku udah baca semuanya."
Buku itu, adalah buku yang diberikan Keysa. Keysa memberikan buku itu setahun yang lalu. Dhevan heran, kapan Lucy mengambil buku miliknya?
"Kamu masih sayang sama dia? Ayo jawab!"
"Lucy, aku--"
"Aku mau kita tunangan."
Tidak ada sahutan dari Dhevan, tentu saja hal itu membuat Lucy kesal. Buku hitam itu ia banting ke lantai, hingga tidak sengaja membuat lembar halaman terakhir terbuka.
"Kita udah pacaran hampir setahun, dan kamu belum ngenalin aku sama orang tua kamu."
Sebenarnya ini bukan kali pertama Lucy ingin diperkenalkan pada orang tuanya, bukannya Dhevan tidak mau memperkenalkan pacarnya, tapi Keysa yang tidak ingin bertemu dengan Lucy. Entah apa alasannya.
Diminta untuk bertemu aja sulit, apalagi meminta restu untuk tunangan.
"Kenapa diem? Kamu mau balikan sama mantanmu itu?" Lucy terus memojokkan Dhevan dengan segala opininya. Dhevan yang bingung tentang 'Diva' yang Lucy sebut sebagai mantannya.
Karena terus dipojokkan dengan berbagai pertanyaan, kepala Dhevan mendadak sakit.
"Pokoknya aku mau kita tunangan!" desak Lucy.
Dhevan yang awalnya diam akhirnya membalas, matanya terkesan begitu tajam saat manatap Lucy. "Diam!" bentak Dhevan.
"Apa?!"
"Kamu berisik! Aku gak suka!"
Lucy kaget mendengar Dhevan membentaknya, tatapan matanya juga tidak sehangat biasanya. Hingga Lucy teringat dengan catatan milik Dhevan, yang mengatakan jika dulu Dhevan memiliki dua kepribadian ganda. Kepribadian ganda itu menghilang sejak tiga tahun yang lalu.
"Kamu gak bisa nuntut Dhevan gitu aja." ucapnya.
Dilihat dari ciri-ciri yang Lucy lihat, warna pupil mata dan nada suara yang terkesan kekanakkan. Dapat Lucy simpulkan jika dia adalah Arvin, salah satu alter yang menghilang sejak beberapa tahun yang lalu.
"Aku muak liat Dhevan dipinta ini itu sama kamu, dituntut sesukamu." keluh Arvin, memang Lucy itu selalu meminta Dhevan untuk menuruti apa yang diinginkannya.
"Dhev--"
"Aku bukan Dhevan!" bentak Arvin. Lucy kelabakan harus membalas apa, sosok asing yang ada dihadapannya terlihat benar-benar kesal padanya.
