"Hargai dirimu, jangan pernah benci kekuranganmu. Karena suatu saat nanti, segala kekuranganmu akan menjadi kelebihan yang luar biasa"
🌹🌹🌹
•••21.30 WIB
Diva bersenandung riang, ditangannya sekresek ukuran sedang berisi cemilan. Seharusnya ia sampai kost tidak selarut ini, tapi Sherly malah mengajak Diva untuk mampir ke rumahnya. Sekalian menemani cewek itu karena orang tuanya tidak ada di rumah.
"Dari mana aja? Jam segini baru pulang,"
Diva menengok patah-patah saat suara yang menginterogasi menyapa telinganya.
"A-ah, Diva main ke rumah temen," ucap Diva, nafasnya tersendat saat melihat mami kost berdiri angkuh dengan tangan terlipat.
"Sana, bereskan kamarmu. Kamar gadis kok berantakan,"
"Estetik mih, bosen rapi mulu." balas Diva melantur.
"Ni anak dikasih tau malah bandel, bereskan. Besok pagi, mamih kontrol lagi kamar kostnya, kalau berantakan gak dapet jatah makan"
"Ealaahh, mamih! Mihh! Ampunn dah,"
"Mampus kan dimarahin mamih, jatah makan lo besok gue ambil." Helen berdiri di pintu kamar yang berada di samping kamar Diva.
"Kak Helen!! Berani ngambil jatah sarapan punya gue, awas aja!"
"Cih, mau apa? Negrengek kaya bayi?! Gak mempan!" Helen pun kembali masuk ke kamarnya.
"Busett, kok tau. Kak Helen kek eyang subur, bisa ngeramal. Woahhh hebat!"
Diva mengambil kunci kamar di tasnya, menghela nafas panjang saat melihat keadaan kamar yang katanya 'Aesthetic' itu.
"Busett berantakan banget, gue salah masuk kamar apa gimana?" gumam Diva, Diva memilih untuk membereskan kamar yang bisa sebanding dengan kapal pecah. Diva tak mau kalau jatah sarapannya diambil Helen.
Setelah selesai beres-beres, Diva mengambil alat mandinya. Hanya butuh beberapa menit bagi Diva untuk membersihkan tubuhnya yang lengket.
Diva melirik ke arah jam, sekarang sudah jam 22.45 WIB.
"Jam segini enaknya maraton drakor, Haru-ya, i'm coming!!" Diva menghempaskan tubuhnya ke atas kasur, mengambil handphonenya untuk melakukan hobbynya, maraton drama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dhevan's Personality
Teen FictionDhevan, pemuda yang tumbuh bersama seseorang yang tidak sengaja ia ciptakan sebagai tameng pelindungnya. Alter yang muncul karena tekanan emosianal yang tinggi akibat kecelakaan yang menimpanya. Sosok dingin, kuat, serta dewasa berhasil membuatnya...