PART 41 🍒~Cerita Aldra~🍒

1.7K 311 249
                                    

-HAPPY READING-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-HAPPY READING-

🍒🍒🍒
•••

Mata Diva memperhatikan gerak-gerik Dhevan yang sedang jongkok di bibir pantai, rambut hitamnya diterpa angin pantai sehingga membuatnya berantakan.

Diva menunduk bermaksud untuk melihat apa yang sedang Dhevan perhatikan, tangan lebar itu menangkup seekor kepiting kecil yang sepertinya baru ia tangkap.

"Aku gak mau menghilang lagi." gumamnya begitu murung.

"Diva udah jadian sama Dhevan, kan? Itu artinya... Janji Arsen harus dipenuhi." ucap Arvin, ya sedari tadi yang mengambil alih tubuh Dhevan adalah Arvin.

Binar mata coklat madu itu meredup, tidak ada binar ceria yang biasa terpancar. "Aku gak mau hilang lagi, aku bakal nurut sama Dhevan kok. Aku gak bakal muncul seenaknya lagi, tapi--"

"Hey... Dhevan pacaran sama gue bukan demi perjanjian itu." ucap Diva mencoba menghibur sosok anak kecil yang tinggal dalam tubuh remaja milik Dhevan.

Diva mencoba meyakinkan Arvin, walau hatinya berkata lain. Rasa ragu kembali muncul pada benaknya.

Apakah Dhevan benar-benar menyukainya atau hanya menjadikannya sebagai alat untuk kembali hidup normal?

"Beli ice cream? Mau?" tanya Diva, kepala yang awalnya tertunduk lesu langsung menegak. Senyum polosnya kembali mengembang.

"Ayo."

Sepanjang jalan, Arvin tidak berhenti mengoceh. Ia bertanya dan membicarakan semua yang dilihat matanya.

Tujuan mereka adalah taman kota yang tidak jauh dari pantai tadi, kebetulan disana juga banyak sekali penjual street food.

"Tunggu disini." ucap Diva sambil menunjuk bangku kosong, Arvin menurut dengan anggukan polosnya.

"Nih..." Diva memberika satu cone ice cream yang baru saja dibelinya, dengan senang hati Arvin menerimanya.

Tangan kirinya terjulur, karena Diva tidak kunjung merespon. Arvin mengaitkan tangannya dengan tangan Diva.

"Ayo jajan lagi." ajak Arvin.

Diva pasrah saja diajak berkeliling mencari berbagai makanan manis kesukaan Arvin, ice cream yang baru dibelinya juga sudah habis.

Bocah ini memang maniak makanan manis.

Dari kejauhan terlihat seorang anak kecil yang melambaikan tangannya, tak lama kemudian mereka berlari menghampiri Diva dan Arvin yang saling bergandengan tangan.

"Pantesan gak ngajak, ternyata lagi pacaran." cibir Ardan.

"Udah jangan cemberut, kak Diva beliin itu mau?" tanya Diva.

Dhevan's Personality Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang