"Ternyata, kehadiranku tidak berarti apa-apa bagimu."
.Tadi gak sengaja ke pencet unpub, soalnya buru-buru. Pantesan gada yang vote :)
🌹🌹🌹
•••
•••Setelah selesai mengantar Kayla belanja, Dhevan dijemput teman-temannya. Katanya mau ngajak nongkrong.
Awalnya Dhevan ingin menolak, hatinya lebih memilih untuk main game dengan komputer kesayangannya daripada keluyuran di luar.
Namun, salahkan ketiga temannya yang tidak bisa dibantah.
Mereka berada di Cafe milik mamanya Aldra, duduk di paling pojok sambil main gitar, genjreng genjreng gak jelas.
Aldra melotot saat melihat postingan di instagram, hatinya tertawa mengejek, ia punya bahan untuk memanas manasi makhluk tidak punya hati kaya Dhevan.
"Mampus lu, liat." Aldra menyodorkan handphonenya, Dhevan melirik sekilas.
"Gue keliatan peduli? Enggak." decih Dhevan.
"Halah dihati mah gini, anjir bini gue diembat cowok lain." ujar Aldra.
Sandy yang ikut melihat langsung menimpali, "Panas sampe rasanya ubun-ubun mau meledak."
"Gak usah sok cuek lo." sahut Zaky.
"Gue. Gak. Peduli."
"Bacot sekali saudara Dhevan ini."
"Eh. Itu Ayi, sahabatnya soon pacarnya Diva, kan?" Zaky menunjuk cowok yang baru saja masuk ke Cafe. Pakaian yang dipakai Ayi juga masih sama seperti post terbaru yang Aldra perlihatkan tadi.
"Eh, sini bentar." Sandy memanggil Ayi, cowok itu celingukan lalu menujuk dirinya sendiri.
"Gue?" tanyanya.
"Iya."
Ayipun menghampiri meja dimana Dhevan dan teman-temannya duduk, Ayi tidak mengetahui kalau disini ada Dhevan, karena posisi Dhevan yang duduk membelakanginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dhevan's Personality
Teen FictionDhevan, pemuda yang tumbuh bersama seseorang yang tidak sengaja ia ciptakan sebagai tameng pelindungnya. Alter yang muncul karena tekanan emosianal yang tinggi akibat kecelakaan yang menimpanya. Sosok dingin, kuat, serta dewasa berhasil membuatnya...