Fira mengerutkan dahinya bingung melihat kedatangan Farah yang secara tiba tiba ke kelasnya. Farah mengusap peluh keringat yang kini membanjiri pelipisnya. Ia melangkah kan kakinya mendekat ke arah Fira. Sontak saja Fira yang tadinya sibuk dengan ponsel di genggaman tangannya kini mengalihkan benda pipih itu.
"Apaan Far?" Tanya Fira masih dengan raut bingung.
"Fir, gue udah tahu apa penyebab didepaknya Fariz," mata Fira membola tak percaya apa yang diucapkan Farah. Farah menatap suasana di sekelilingnya yang cukup ramai. Oke, ini bukan tempat yang bagus untuk berdiskusi secara rahasia.
"Kita bicara di taman belakang sekolah,"'sambung Farah yang langsung mendapat anggukan setuju dari Fira. Mereka berdua berjalan beriringan menuju taman belakang sekolah yang memang suasanya mendukung untuk hal ini.
Di sepanjang koridor sekolah, banyak adik kelas bahkan kakak kelas yang menatap ke arah mereka. Ya, Farah adalah most wanted girl di SMA Prestasi dan merupakan seorang model yang cukup terkenal. Siapa yang tak mengenal Farah di SMA Prestasi?
Suasana taman belakang sekolah memang cukup tenang dan sepi. Hanya ada beberapa siswa maupun siswi yang datang. Farah menarik tangan Fira dan menggiring gadis itu untuk duduk di sebuah bangku kosong.
"Ceritain Far, cepetan penasaran banget gue," Farah mengangguk cepat membuat Fira langsung memusatkan perhatiannya pada Farah.
"Gue gak sengaja denger pembicaraan Bu Nur sama cewek, tapi gue gak tahu siapa cewek itu. Intinya tuh cewek itu bilang kalo Fariz sering menyalahgunakan jabatannya sebagai ketua osis dan yang parahnya lagi dia ngaku kalau Fariz itu pernah bully dia, secara otomatis Bu Nur langsung percaya sama dia dan yah gitu deh, Kepala Sekolah yang mutusin buat depak Fariz jabatannya. Pokoknya kita wajib cari tahu siapa cewek gak tahu malu itu," jelas Farah. Fira ikut mengiyakan usulan Farah. Benar, mereka harus mencari tahu siapa cewek yang sudah berani memfitnah Fariz.
***
Fira menggerutu pelan melihat suasana ramai kantin SMA Prestasi saat ini. Ia menoleh ke kanan kiri mencoba mencari keberadaan teman temannya. Fira mengangkat kedua sudut bibirnya ketika apa yang ia cari kini tak jauh dari keberadaannya.
Fira melangkahkan kakinya mendekat ke salah satu bangku kantin tempat para sahabatnya berada. Ya, Izah, Imel dan Cahya.
"Ada gosip apaan ni?" Celetuk Fira yang langsung mendudukkan dirinya di samping Cahya.
"Eh elo Fir, gue kira siapa," ucap Cahya diikuti dengan kekehan pelannya.
"Dari mana lo Fir, tumben telat ke kantinnya,"'Izah mengangguk setuju mendengar pertanyaan yang dilontarkan Imel. Ya, jarang sekali gadis itu telat pergi ke kantin. Biasanya pun ia yang paling semangat pergi ke kantin bersama para sahabatnya itu.
"Itu tadi Farah nemuin gue, bahas masalah kemarin yang belum kelar," Izah, Imel dan Cahya beroh ria sembari mengangguk pelan tanda mengiyakan penuturan Fira barusan.
Drrtt....Drrrtt
Bunyi ponsel Imel memecahkan suasana di antara keempat gadis tersebut. Dengan segera Imel mengangkat panggilan ponsel yang tiba tiba saja masuk ke dalam ponselnya.
"Siapa Mel," tanya Cahya seraya mengerutkan dahinya bingung.
"E-eh bu-bukan siapa siapa kok," gugup Imel, gadis itu merapikan sejenak poninya yang telah berantakan sembari menetralisir degub jantungnya yang tiba tiba saja berpacu begitu cepat setelah mendengar pertanyaan dari Cahya.
Izah menatap curiga ke arah Imel. Sikap Imel seperti menyembunyikan sesuatu dari mereka.
Drrtt.....Drrrtt
KAMU SEDANG MEMBACA
MY HOPE [✔]
Teen Fiction(HARAP FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DAHULU) My First Story. 100% imajinasi penulis..... Rank : #4 di Alfira #5 di Hakim #35 di tamat #10 di sepihak Tak perlu kau tanya seberapa tulus rasa ini padamu, bagai hujan yang turun membasahi bumi ini, kau...