T I G A P U L U H E N A M

58 5 0
                                    

Bel pulang telah 10 menit yang lalu dibunyikan. Fira dengan cepat mengemasi buku bukunya yang berserakan di atas mejanya. Cahya hanya menatap Fira bingung. Tumben sekali sahabatnya itu ingin cepat cepat pulang.

"Lo mau kemana Fir?" Tanya Cahya sembari memasukkan buku bukunya ke dalam tas pinknya.

"Mau pulang bareng Kak Hakim, kalau gitu gue duluan ya," baru saja Cahya mau berbicara namun Fira malah melengos keluar dari kelas dengan kecepatan kilat. Cahya hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat kelakuan Fira. Ada ada saja gadis itu.

"Fira kemana Ca?, tumben keluar cepet?" Tanya Imel yang sudah menggandeng tasnya. Izah pun ikut mengangguk pelan dengan tas yang juga ikut tersampir di pundaknya.

"Biasa mau ketemu doi," akhirnya Izah dan Imel hanya mengangguk singkat seraya beroh ria.

"Yaudah yuk ke parkiran," Imel, Izah, dan Cahya melangkahkan kakinya serempak meninggalkan kawasan kelas mereka yang tampak mulai sepi.

***

Fira bergegas turun dari motor Hakim. Ia memandang senyum pemandangan rumah Hakim. Hakim merapikan sejenak tatanan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Yuk Ra, masuk," Fira hanya mengangguk sambil mengangkat kedua sudut bibirnya ke atas.

Hakim mengetuk pelan pintu besar di hadapannya saat ini. Tak lama pintu pun terbuka menampilkan sesosok gadis cantik dengan rambut panjangnya yang tergerai. Fira sempat kaget melihat gadis tersebut. Wajahnya seperti tak asing baginya.

"Kak Fira kan?" Fira mengangguk dengan alis yang berkerut bingung.

"Aku Michelle Kak, orang yang kakak gak sengaja tabrak di pasar malam waktu itu Kak," Fira menutup mulutnya tak percaya. Oh sekarang dia ingat siapa gadis ini.

"Iya iya gue inget," sahut Fira antusias.

"Kalian udah saling kenal?" Tanya Hakim pelan kepada kedua gadis di hadapannya ini.

"Gak sengaja waktu itu Kak," jawab Fira dengan senyum merekah di bibir manisnya.

"Yaudah sekarang lo tahu kan, ini Michelle adik gue," ucap Hakim sembari merangkul Michelle sayang layaknya sebagai seorang saudara.

"Masuk Kak," silah Michelle kepada Hakim dan Fira. Mereka bertiga pun memasuki lebih dalam rumah Hakim. Mata Fira langsung teralihkan kepada sosok wanita paruh baya yang tak kalah cantiknya dengan Michelle. Fira yakin sepertinya itu ibu Hakim dan Michelle.

"Hakim udah pulang?, ini siapa sayang?" Wanita paruh baya itu menautkan kedua alisnya bingung sambil menyunggingkan senyumnya manis.

"Kenalin nama saya Fira tante, temen nya Kak Hakim," ucap Fira pelan. Ia mencium punggung tangan wanita paruh baya itu yang ternyata ibu dari Hakim.

"Kenalin nama tante Diana, tante mamanya Hakim sama Michelle," Fira mengangguk sejenak dengan senyum yang terangkat di bibirnya.

"Senang ketemu sama tante," Diana mengangguk. Jujur sejak awal melihat Fira, ia dapat memastikan bahwa gadis manis di hadapannya ini adalah gadis baik baik.

"Yaudah Ma, Hakim mau ajak Fira masuk ke dalam ruang lukis Hakim," Hakim dan Fira serentak melangkahkan kakinya dengan senyum yang tak luntur di kedua sudut bibir mereka.

Hakim membuka pelan pintu bercat coklat di lantai dua rumahnya. Ketika pintu itu sudah terbuka, mata Fira sontak membola melihat banyak sekali lukisan indah karya Hakim di dalamnya.

MY HOPE [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang