Mereka semua yang pergi dan pada akhirnya kembali. Meski langkah kaki sempat terhenti di persimpangan hati, tapi mereka telah memilih. Memilih untuk pulang dan menikmati segala keindahan yang sebuah rumah tawarkan.
Kita tak akan pernah tahu di mana...
Aku sudah sampai di apartemen Krystal dan langsung merebahkan badan di kamarku. Setelah sekian lama akhirnya aku bisa kembali ke tanah kelahiranku, tapi appa dan eommaku masih tinggal di Spain untuk urusan bisnis mereka. Dan, untungnya apartemen Krystal mempunyai 2 kamar dan cukup luas di tinggali seorang diri, jadilah aku menumpang tinggal dengannya selama disini.
Krystal memang perayu ulung, saat aku masih di Spain dia mengujungiku untuk di ajak bekerja dengannya sebagai model untuk pakaian-pakaian yang dia buat, dan aku yang saat itu memang sudah mengundurkan diri sebagai guru lukis pun segera meng- iyakan ajakan Krystal untuk kembali ke Korea, dan ternyata aku melupakan satu hal dari negara ini. Di sini ada dia yang sejak 5 tahun berlalu sudah berusaha mati-matian untuk aku lupakan.
Aku berpisah dengannya 5 tahun yang lalu. Berakhir dengan alasan yang penting untukku namun sepertinya tidak untuknya. Aku sudah menjalin hubungan dengannya sekitar 1 tahun setelah kita bertemu dan aku sudah yakin dengan keputusanku bahwa memang dia tempatku untuk berlabuh dan memberanikan diri mengajaknya untuk ke jenjang yang lebih serius, tapi sayangnya dia tidak sepemikiran denganku.
-FLASHBACK ON-
Barcelona, 2014
Saat itu kami sedang berada di Raval, aku mengajaknya pergi MACBA. Museum seni modern MACBA sangat terkenal di Barcelona. Bukan hanya karya seninya, melainkan juga bangunan dan pemandangan sekitarnya yang wajib dinikmati. Tempat ini juga bisa disebut sebagai ace kecantikan dan ketampanan yang mewakili Barcelona. Di dalam museum putih ini, kita dapat menikmati foto, lukisan, video, rekaman, dan berbagai karya seni.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dia setia menemaniku berkeliling museum itu, menemaniku tapi matanya tidak putus dari camera yang di bawahnya. Entah apa yang sedang dia lakukan. Aku tau dia mulai sedikit bosan karena memang dia bukan tipe orang yang suka berada di tempat sepi seperti ini.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku yang tidak tahan dengan ekspresi datarnya itu, segera menyudahi berkeliling dan mengajaknya ke La Variete. Tempat ini menjual props, tas, dan baju yang dijahit dengan kain yang diimpor langsung dari Asia. Desainnya sederhana, tapi unik dan penuh dengan props yang berkarakter kuat. Interior toko yang keren dan cukup mencuri perhatian.
