Office
"APA?! Aku ke Italia?! Sendiri? Hyung yang benar saja kau sedang mencoba menyiksaku secara perlahan." ujar sungjae
"Kau lah yang seharusnya memahami keadaanku saat ini, perusahaan yang kita bangun bersama ini memang baru memiliki sedikit staff dan kau juga tau betapa sibuknya kedua temanmu itu, apalagi sekarang kedua pujaan hati mereka baru kembali, aku tidak setega itu untuk memisahkan mereka lagi dan ini juga bisa menjadi kesempatanmu untuk menemukan pujaan hatimu juga, pergilah wakilkan aku dari perusahaan kita ini, kau hanya cukup hadir menggantikan aku dan menyetujui kerja sama kita dengan klien dari sana, okey?" ujar suho panjang lebar
"Tapi hyung, kau tau kan aku hanya menguasai bahasa Inggris dan China bagaimana kita bisa menjalin kerja sama jika aku tidak bisa bahasa Italia." ujar Sungjae
"Aku sudah menyediakan translator sekaligus tour guide untukmu, bahkan tiket mu pun sudah kupesankan jadi tidak ada alasan lagi kau tidak pergi, segeralah berkemas jadwalmu malam ini."
"Baiklah, kau memang tuan pemaksa aku akan selalu kalah bila berdebat denganmu aku akan pergi malam ini." ujar Sungjae dengan raut wajah pasrahnya
"Kau memang bisa di andalkan." ujar Suho sambil mengacungkan jempolnya
***
Icheon Airport
-Sungjae POV-
"Aku seperti benar-benar di buang oleh mereka, terkadang aku menyesali si bule norak itu pulang apalagi membawa kembali si sepupu nya itu, bagaimana bisa di saat seperti ini tidak ada yang mengantarku ke bandara bahkan sampai sekarang aku belum melihat batang hidung dari translator+tour guide itu benar-benar sial."
Sebaiknya aku telfon si robot hidup itu bagaimana bisa aku pergi kesana tanpa bantuan sama sekali.
"Yeoboseyo hyung."
"Ne, ada apa? Kau sudah tersesat di airport sampai menelfonku?"
"Ya!! Mana tour guide itu? Kau benar-benar tega jika membiarkan aku telantar disana."
"Hmm begini sungjae, masalah tour guide itu tadi aku baru di kabari bahwa ada kejadian urgent yang menyebabkan dia tidak bisa ikut denganmu, tapi tenang saja aku sudah mengirim salah satu asistenku untuk menemanimu dia Kyungsoo, kau kenal kan dia juga bisa berbahasa Italia tenang saja."
"Ya!! Kau benar-benar keterlaluan hyung, bagaimana bisa kau mengirim duplikatmu untuk menemani ku, kau saja sudah seperti robot hidup dan kau mengirim mayat hidup untuk menemaniku...."
Tut....tut...tut...
"YA!!! HYUNGGGGGG!!! Malah di matikan"
Ekhem...
Bahkan dari suaranya aku sudah merasakan aura horror.
Aku memejamkan mata sambil menyiapkan mental dan pikiranku dan berusaha berbalik badan.
"Annyeonghasimnikka tuan Yook Sungjae-nim perkenalkan saya Do Kyungsoo saya utusan dari tuan Kim Suho-nim untuk menemani dan membantu keperluan anda selama di Italia nanti." katanya sambil berbungkuk dan menjabat tanganku.
"Ya tuhaan, aku seperti di bawa kembali ke jaman joseon"
"Ah ne, banggapseumnida tidak usah terlalu formal kepadaku, kita juga sudah sering ketemu saat di kantor." ucapku dengan sok akrab
"Mari kita langsung check'in tuan Sungjae" ucapnya tegas
"Ah...ne."
Ya Tuhan, tolong lindungi aku selama disana....
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny✅
FanfictionMereka semua yang pergi dan pada akhirnya kembali. Meski langkah kaki sempat terhenti di persimpangan hati, tapi mereka telah memilih. Memilih untuk pulang dan menikmati segala keindahan yang sebuah rumah tawarkan. Kita tak akan pernah tahu di mana...